Karyawan RSUD M. Yunus Banyak Pindah, Alasannya Kurang Sejahtera
PAPAR: Direktur RSUD M. Yunus Bengkulu, dr. Ari Mukti Wibowo bersama anggota DPRD Provinsi Bengkulu saat sidak dewan beberapa waktu lalu.--IST/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M. Yunus Bengkulu, dr. Ari Mukti Wibowo membeberkan banyaknya karyawan yang pindah lantaran kurang merasa sejahtera bekerja di RSUD M. Yunus Benkulu.
Berkurangnya karyawan RUD M. Yunus dimulai saat pendemi Covid-19 melanda beberapa waktu lalu.
“Pasca Covid-19, banyak karyawan kita yang mengajukan pindah ke instansi lain. Karena pada waktu Covid-19, berpengaruh terhadap jasa pelayanan,” beber Ari.
Lebih lanjut, Ari menjelaskan, jasa pelayanan tersebut menjadi sumber utama bagi tambahan penghasilan karyawan di RSUD M. Yunus.
BACA JUGA:Pegumuman Hasil Selkom PPPK Paling Lambat Minggu Depan
Sedangkan, saat itu saat pandemi Covid-19 melanda, RSUD M. Yunus hanya fokus menangani pasien positif Covid-19.
“Sehingga layanan umum lainnya terhenti. Kondisi ini berdampak langsung pada minimnya jasa pelayanan yang diterima karyawan,” ungkap Ari.
Ari menjelaskan, kesejahteraan karyawan di RSUD M. Yunus berbeda dengan pegawai pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya.
Untuk tambahan penghasilan karyawan, hanya berkisar 30-35 persen dibandingkan pegawai di OPD lain.
BACA JUGA:Malam Tahun Baru, Polres Bengkulu Selatan Lakukan Rekayasa Arus Lalu Lintas
“Makanya sebagian besar karyawan di RSUD M. Yunus ini sangat tergantung dari jasa pelayanan.
Saat pandemi Covid-19, jumlah pasien menurun drastis, yang akhirnya jasa pelayanan karyawan juga berkurang,” ujar Ari.
Ari menambahkan, dengan kondisi tersebut akhirnya mendorong sejumlah karyawan mencari tempat kerja, yang dianggap lebih menjanjikan kesejahteraan.
“Kebanyakan dari mereka mengajukan perpindahan ke instansi lain, seperti Rumah Sakit Jiwa atau OPD lainnya, seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan,” sampai Ari.