Selama 2024, Konsumsi JBT dan JBKP Menurun, JBU Naik di Bengkulu, Konsumen: Kami Terpaksa Beli BBM Nonsubsidi
ANTRE: Kendaraan saat mengantre BBM di SPBU Kilometer 6,5 Kota Bengkulu. ABDI/RB--
KORANRB.ID – Diakhir 2024 lalu, konsumsi Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) Tertentu (JBT) atau Biosolar mengalami penurunan sebesar 4,1 persen.
Penurunan konsumsi juga terjadi pada Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) atau biasa dikenal Pertalite sebesar 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hal itu terungkap dari catatan Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel yang mengklaim bahwa terjadinya penurunan konsumsi JBT dan JBKP.
Lantaran peningkatan konsumsi BBM nonsubsidi atau BBM berkualitas dikarenakan sinergi Pertamina, Pemerintah dan masyarakat.
BACA JUGA:Giat Balai Pelestarian Kebudayaan: Konservasi Koleksi Tekstil di Rumah Pengasingan Bung Karno
BACA JUGA:Teddy - Gustianto Komitmen Berikan Beasiswa Mahasiswa Seluma
“Kami melihat perubahan positif di masyarakat, di mana kesadaran untuk beralih menggunakan BBM berkualitas terus meningkat,” terang Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Erwin Dwiyanto.
Dengan berkurangnya konsumsi JBT dan JBKP tersebut, sejalan dengan konsumsi BBM kualitas tinggi naik signifikan yakni untuk produk Jenis BBM Umum (JBU) mengalami peningkatan sebesar 23.3 persen.
Kemudian, Pertamax Series dan 12,5 persen untuk Dex Series.
Erwin juga menambahkan penurunan konsumsi JBT yang terfokus pada Biosolar dan Pertalite memberikan dampak positif pada pengelolaan subsidi negara.
BACA JUGA:Paling Lambat Penetapan Paslon Terpilih Kaur Dilakukan Januari 2025
BACA JUGA:BUMDes Banyak Mati Suri jadi Perhatian Kejari Kepahiang
Dengan penghematan anggaran subsidi, dana tersebut dapat dialokasikan untuk mendukung pembangunan sektor lain, seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur.
“Implementasi program subsidi tepat di wilayah Sumbagsel menunjukkan bahwa kebijakan ini bukan hanya efektif dari sisi teknis, tetapi juga diterima baik oleh masyarakat. Kami akan terus melakukan edukasi dan pengawasan agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas,” tambah Erwin.