Angka Kecelakaan di Rejang Lebong Meningkat, Ini Kebanyakan Penyebabnya

Foto: Arie Saputra Wijaya/RB PADAT: Tampak arus lalu lintas yang padat di momen libur Nataru beberapa waktu lalu.--

Sementara itu, korban dengan luka berat bertambah dari 32 orang menjadi 36 orang.

BACA JUGA:Berikut Rekomendasi Kado Pernikahan yang Unik

Meski begitu, jumlah korban dengan luka ringan menurun dari 95 orang pada tahun 2023 menjadi 84 orang di tahun 2024.  

 "Meski ada penurunan pada kasus luka ringan, peningkatan korban meninggal dunia dan luka berat menunjukkan bahwa kecelakaan yang terjadi semakin fatal," tegas Melisa.  

 Menyikapi situasi ini, Polres Rejang Lebong berencana untuk menggencarkan program sosialisasi keselamatan lalu lintas pada tahun 2025.

Kegiatan ini akan menyasar sekolah-sekolah, desa, dan kelurahan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi peraturan lalu lintas.  

BACA JUGA:Tidak Semua Populasi Bermigrasi! Berikut 5 Fakta Unik Burung Common Redpoll

 "Sebelumnya, kami sudah sering mengadakan sosialisasi. Namun, tahun ini kami akan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk tokoh masyarakat dan institusi pendidikan, untuk menjangkau lebih banyak audiens," ungkapnya.  

 Dalam sosialisasi ini, Polres juga akan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka.

"Orang tua perlu memahami bahwa mengizinkan anak-anak mereka yang belum cukup umur untuk membawa kendaraan adalah tindakan yang sangat berisiko," tambah Kasat Lantas.  

 Selain sosialisasi, Polres Rejang Lebong juga berkomitmen untuk meningkatkan penegakan hukum.

BACA JUGA:Berikut 10 Trik Jitu untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Secara Efektif

Setiap pelanggaran lalu lintas, terutama yang melibatkan pengendara di bawah umur, akan ditindak tegas.  

 "Kami akan memberikan teguran hingga sanksi resmi bagi pelanggar.

Ini termasuk penyitaan kendaraan jika ditemukan pelajar atau mahasiswa yang mengemudi tanpa SIM," tegas Melisa.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan