3 Pilar untuk Stabilitas Ekonomi dan Perkuat Pasar Internasional
KONPERS: Menteri Perdagangan, Budi Santoso menggelar konferensi pers Capaian 2024 dan Program Kerja 2025 Kementerian Perdagangan di Jakarta.-foto: kemendag/koranrb.id-
Pelatihan ini diberikan kepada pelaku usaha dan masyarakat umum. Pelatihan memberikan pengetahuan dan wawasan di bidang perdagangan dan jasa perdagangan.
“Kami telah melaksanakan kegiatan pelatihan ekspor sebanyak 99 angkatan pelatihan dengan total peserta 2.931 orang. Kami juga telah melaksanakan pelatihan SDM jasa perdagangan sebanyak enam pelatihan dengan total peserta 180 peserta yang berkolaborasi dengan pemangku kepentingan di 29 kabupaten dan kota dari 12 provinsi,” terang Mendag.
Ia melanjutkan, saat ini, Kemendag berhasil mencetak 113 UMKM BISA Ekspor dengan total transaksi ekspor sebanyak USD 4,15 juta dari 9 wilayah. Pelatihan 16 kategori produk, mulai makanan dan minuman, hingga fesyen.
Kemendag melalui Indonesia Design Development Center (IDDC) telah melatih 122 UMKM untuk membuat desain produk yang inovatif.
“Kami juga memfasilitasi 5.173 UMKM yang ditingkatkan kapasitasnya dan diikutsertakan dalam pameran dalam negeri,” imbuh Mendag.
Mendag juga menyampaikan, neraca perdagangan Indonesia pada November 2024 mencatat surplus USD 4,42 miliar atau mencatatkan surplus berturut-turut selama 55 bulan sejak Mei 2020.
Sementara itu, surplus pada Januari–November 2024 tercatat sebesar USD 28,86 miliar. Selama periode ini, tren pertumbuhan rata-rata bulanan ekspor Indonesia mencapai 1,86 persen.
Sedangkan, secara kumulatif, kinerja ekspor 2024 naik 2,06 persen dibanding 2023. Selain itu, dalam lima tahun terakhir (2019–2023), tren kinerja ekspor mampu tumbuh rata-rata sebesar 15,6 persen persen per tahun.
“Hal ini mempertinggi tingkat optimisme kita bahwa target kinerja perdagangan Indonesia sampai dengan akhir Desember 2024 akan tercapai,” tegas Mendag.
Secara keseluruhan, nilai ekspor Indonesia selama Januari - November 2024 mencapai USD 241,25 miliar.
Ekspor ini terdiri atas ekspor sektor migas USD 14,34 miliar dan nonmigas USD 226,91 miliar. Pada periode tersebut, ekspor nonmigas Indonesia didominasi sektor industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 78,86 persen dari total nilai ekspor nonmigas Indonesia.
“Hal ini menunjukkan bahwa upaya pemerintah dalam mendorong penciptaan nilai tambah produk mulai menunjukkan hasil positif,” ujarnya.