Pergerakan Harimau yang Mangsa Manusia Terus Dipantau, BKSDA Sudah Pasang 2 Perangkap

SIAGA: Tim BKSDA dibantu warga berjaga secara bergantian memantau pergerakan harimau.-foto: polsek teras terunjam/koranrb.id-

KORANRB.ID – Hingga Sabtu pagi, 11 Januari 2025 tim gabungan BKSDA Bengkulu yang dibantu TNI dan Polri beserta masyarakat di dari beberapa desa, masih terus memantau pergerakan harimau yang sempat memangsa manusia dan sapi di Kecamatan Teras Terunjam, Kabupaten Mukomuko. 

Harimau tersebut terus bergerak mengarah ke hilir dan menjauhi kawasan hutan.

“Kami masih terus memantau pergerakan harimau tersebut, dengan melihat jejak dan memasang camera trap. Kalau untuk kedua perangkap masih tetap kosong. Sebab harimau tersebut terus bergerak,” kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari.

Said menjelasakan, harimau merupakan hewan teritorial yang pada umumnya merupakan pemangsa soliter atau penyendiri, namun tetap memiliki sisi sosial. Dengan tetap tinggal di area-area yang berdekatan dengan hewan lain, untuk mendukung kebutuhan makanan dan membesarkan keturunannya.

BACA JUGA:Barang Bukti Hasil Operasi Pekat Nala Dimusnahkan

BACA JUGA:Residivis Pencurian Berulah, Nyaris Diamuk Masa!

Untuk harimau jantan memiliki besaran wilayah teritorial mencapai 60 - 100 kilometer persegi. Sedangkan untuk harimau betina memiliki wilayah territorial 20 kilometer persegi.

“Harimau ini akan terus memantau kawasan teritorialnya, untuk mencari makan dan menjalani kehidupan. Jika wilayah teritorial ini sudah rusak dan berubah karena alih fungsi lahan, keadaan tersebutlah yang mendesak terjadi interaksi negatif di Mukomuko saat ini,” terangnya.

Said menyampaikan, lokasi interaksi negatif harimau di Kecamatan Teras Terunjam merupakan area yang menjadi titik rawan konflik. Karena berada di antara habitat harimau dan lahan garapan masyarakat. 

Lokasi konflik pertama berada dalam Areal Peruntukan Lain (APL), berjarak sekitar 6 kilometer dari kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh. Karena lokasi kejadian tersebut berada di luar kawasan hutan, maka dari itu tim mengambil langkah mitigasi.

BACA JUGA:Relokasi Tuntas, Bulan Depan Puskesmas Masmambang Bisa Beroperasi

BACA JUGA:2 Residivis Narkoba Tertangkap Lagi, 1 Tersangka Ngaku Terdesak Ekonomi

“Kerusakan hutan tentunya, penyebab harimau tunjukkan interaksi negatif. Yang pasti kami sudah memasang 2 perangkap harimau dan dua kamera pemantau satwa untuk mengawasi pergerakan harimau di sekitar lokasi,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Mukomuko Aprin Sihaloho S.Hut menyampaikan terdapat 80.22 Ha kawasan hutan negara yang menjadi wilayah kerja KPHP Mukomuko. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan