Harimau Kehilangan "Rumah", Tangkap dan Adili Pejabat Perambah Hutan Mukomuko!
Tim berupaya memasang perangkap harimau di Danau Lebar Mukomuko. --firmansyah/rb
BACA JUGA:Ribuan Tenaga Honorer Akan Dipekerjakan Melalui Jasa Outsourcing
Dengan yang sengaja memasang masyarakat untuk memperluas daerah rambahan.
Kemudian mengajukan izin pengelolaan hutan melalui skema tersebut.
"Sejak tahun 2015, sawit telah masuk ke beberapa kawasan hutan dengan pemilik yang mengatas namakan masyarakat. Padahal, mereka hanyalah petani penggarap, sementara pemilik sebenarnya aktor-aktor tangguh. Maka dari itu sudah saatnya KLHK bangun dari tidur, memberikan sanksi pemberi akses legal kepada pihak-pihak terkait. Agar aktivitas kebun sawit ilegal masuk ke kawasan hutan di Mukomuko berakhir,” tandasnya.
Praktisi Hukum Bengkulu Muslim Chaniago SH, MH. Kembali menegaskan, selain banyaknya regulasi yang dikangkangi atau tidak sakti lagi di Mukomuko.
Kepada aktor-aktor yang dengan terang-terangan membuka perkebunan sawit ilegal di kawasan hutan.
Adanya korban warga di mangsa harimau, tentu juga bertentangan dengan hukum tertinggi yaitu keselamatan rakyat.
“Ini sudah sangat cukup saya rasa semua penyelenggara negara buka mata, buka telinga ada apa dengan fenomena hewan dilindungi meninggalkan habitatnya dan mengorbankan warga. Apakah harus ada korban massal baru ada bentuk konkrit upaya penghentian pembukaan kawasan hutan tersebut,”tegas Muslim.
Kembali disampaikan Muslim, penanganan kejahatan kehutanan di Mukomuko ini, tidak mesti ada delik aduan atau laporan.
Penegak hukum bisa langsung masuk menangani perkara tersebut, karena jelas ini merugikan negara, dan telah mengorbankan warga lokal.
Tentunya Aparat penegak hukum (APH) harus mengusut terlebih dahulu, untuk mengetahui bagaimana peristiwa pembukaan kawasan secara ilegal di kawasan hutan yang dilakukan secara terang-terangan bisa berlangsung aman.
Tangkap dan adili pelaku perambahan hutan tersebut.
Termasuk apabila ada pejabat maupun mantan pejabat yang terlibat.
“Kemungkinan keterlibatan banyak pihak serta adanya kerugian negara yang cukup fantastis dari kerusakan lingkungan yang disebabkan tentu menjadi dugaan kuat,”ujarnya.
Maka dari itu Muslim berharap, APH dapat segera menindak seluruh pihak yang terlibat atas terjadinya kerusakan hutan negara di Mukomuko, sebab tewasnya warga dimangsa harimau ini sudah cukup menjadi korban terakhir.