Makan Gratis Rp150 Juta Cuma 1 Hari, Disdikbud Masih Menunggu

Reporter: Fiki Susadi |

Editor: Patris Muwardi |

Selasa , 14 Jan 2025 - 23:11

MAKAN GRATIS: Murid SD di Desa Sungai Lisai menanti program makan bergizi gratis--Foto: Dokumen.Koranrb.Id

makan gratis rp150 juta cuma 1 hari, disdikbud masih menunggu                               lebong,koranrb.id – memasuki pertengahan januari 2025, belum ada tanda-tanda jadwal pasti mulai dilaksanakan uji coba makan bergizi gratis untuk pelajar di kabupaten lebong.
dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) lebong masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksana (juklak) dari pemerintah pusat.
kepala bidang, pendidikan disdikbud lebong, habibi, s.pd mengatakan, untuk anggaran uji coba program makan bergizi gratis tingkat sekolah dasar (sd) dan sekolah menengah pertama (smp) se-kabupaten lebong, sudah disiapkan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (apbd) lebong tahun anggaran (ta) 2025.
“anggarannya sudah kita siapkan dari apbd. kapan pelaksanaan kita belum tahu. masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat,” kata habibi, dikonfirmasi, selasa, 14 januari 2025.
baca juga:keluhkan biaya surat sehat dan bebas narkoba, peserta pppk dipatok rsud bengkulu tengah rp520 ribu
baca juga:dprd tetapkan gubernur dan wagub terpilih, pemprov usulkan jadwal pelantikan helmi-mian 
anggaran yang sudah disiapkan untuk uji coba program makan bergizi gratis di kabupaten lebong rp150 juta untuk 15 ribu pelajar sd dan smp se-kabupaten lebong.
dengan rincian, satu siswa akan mendapatkan satu porsi makanan bergizi gratis dengan nominal harga per porsi rp10 ribu.
“karena uji coba itu cuma satu hari, jadi kita siapkan anggarakan lebih kurang rp150 juta,” ucapnya.
untuk menjalankan program makan siang bergizi gratis di kabupaten lebong, dalam satu tahun membutuhkan anggaran rp37,5 miliar. 
dengan kalkulasi, satu porsi makan siang gratis rp10 ribu dikali 15 ribu jumlah pelajar sd dan smp, maka dalam satu hari membutuhkan anggaran rp150 juta.
dalam satu bulan, masa aktif belajar 25 hari, maka dalam satu bulan membutuhkan anggaran rp3,7 miliar.
dalam satu tahun, masa aktif belajar lebih kurang 10 bulan. sehingga bila dihitung dalam satu tahun untuk menjalankan program makan siang gratis di kabupaten lebong membutuhkan anggaran lebih kurang rp37,5 miliar.
“iya berdasarkan hitunga kasar kita segitu (rp37,5 miliar/tahun). meski sudah ada nominal anggaran, untuk menjalankan program ini dalam satu tahun, kita belum tahu dari mana sumber anggarannya. kalau uji coba sudah dipastikan dari apbd karena cuma satu hari,” tuturnya. 
jika program makan siang gratis ini dibebankan di apbd lebong, bisa dipastikan tidak mampu untuk membiayai program tersebut dalam satu tahun.
mengingat, apbd lebong saat ini hanya diangka rp780 miliar. “pasti berat kalau mau dianggarkan di apbd. harapan kita, program ini dianggarkan di apbn,” tutupnya. 
salah seorang wali siswa, fitri (40) warga kelurahan kampung jawa, lebong utara mengatakan, jika program makan siang gratis ini tidak menghambat pembangunan yang ada di indonesia, maka dirinya sangat setuju. 
baca juga:bulog rejang lebong butuh tambahan gudang penyimpanan
baca juga:gelontorkan rp 30 miliar untuk peningkatan 9 titik jalan
namun, jika dengan adanya program makan siang gratis membuat pembangunan terhambat, maka sebaiknya tak usah dijalankan program presiden itu.
“sebenarnya bagus. tapi kalau sampai perdampak terhambatnya pembangunan mending tidak usah. anak-anak juga bisa bawa bekal sendiri dari rumah,” tandas fitri.
fitri mengaku, dirinya tidak begitu mendukung program makan siang gratis tersebut. karena nominal anggaran yang harus dikeluarkan negara terlalu besar.
baiknya, anggaran itu bisa digunakan untuk meningkatkan pembangunan yang ada di indonesia dan membuka lapangan kerja baru di indonesia.
“pasti anggaran ratusan miliar. kalau anggaran itu digunakan untuk membuka lapangan kerja baru, kan lebih bagus,” tutupnya

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Rabu 15 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan