Peluangnya Hanya 2 Persen! Berikut 7 Fakta Asteroid Tabrak Bumi di Tahun 2032

Asteroid Tabrak Bumi. Foto: Ilustrasi/ fran/ meta ai/ koranrb.id--

Walaupun skenario ini dianggap tidak mungkin, penting untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman dari objek dekat Bumi (NEO).

Kecepatan tinggi asteroid saat memasuki atmosfer, yang diperkirakan sekitar 17 kilometer per detik (atau 38.028 mil per jam), juga berperan pada potensi kerusakan yang dihasilkan. 

Pada saat asteroid memasuki atmosfer, gesekan dengan udara dapat menyebabkan pemanasan yang ekstrem.

Namun demikian, jika asteroid cukup besar, maka ia dapat bertahan hingga mencapai permukaan Bumi.

BACA JUGA:Menyapa Bumi pada Februari 2025! Berikut 5 Fakta Unik Fenomena Parade Planet

Hal inilah yang menyebabkan ledakan yang dapat merusak area yang luas.

Menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), asteroid dengan ukuran yang signifikan menabrak Bumi setiap beberapa ribu tahun, dan meskipun kejadian ini jarang, dampaknya bisa sangat parah, terutama pada wilayah setempat. 

Oleh karena itulah, pemantauan dan penelitian terhadap objek-objek ini sangat penting untuk mitigasi risiko di masa depan.

6. Perbedaan dampak di masa lalu

Dikutip dari laman Planetary Society, peristiwa yang terjadi pada tahun 1908 di Tunguska dan pada tahun 2013 di Chelyabinsk, menunjukkan betapa berbahayanya asteroid yang memasuki atmosfer Bumi. 

Walaupun asteroid yang menghantam Tunguska tidak menyebabkan korban jiwa, dampaknya sangat besar, meratakan hutan dan menciptakan kerusakan yang luas. 

BACA JUGA:Fenomena Alam Unik! Berikut 6 Fakta Gerbang Neraka, Turkmenistan

Sedangkan peristiwa Chelyabinsk menunjukkan bahwa bahkan asteroid yang lebih kecil dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan melukai banyak orang.

Apabila asteroid seperti 2024 YR4 memiliki kekuatan yang lebih besar, maka dampaknya bisa jauh lebih parah. 

Asteroid yang lebih besar bisa menyebabkan kerusakan yang lebih luas, termasuk potensi untuk menghancurkan infrastruktur, menyebabkan gelombang kejut yang lebih kuat dan memicu bencana sekunder seperti kebakaran atau tsunami jika jatuh di lautan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan