Banyak Sarpras SD dan SMP Rusak: PGRI Seluma Berharap Perhatian Pemerintah
FASILITAS PENDIDIKAN: PGRI Seluma saat FGD terkait pemetaan dan pendataan sapras sekolah rusak--Foto: M. Zulkarnain.Koranrb.Id
BACA JUGA:787 Peserta Tes PPPK Tidak Penuhi Syarat, 536 Pendaftar Pasrah, 251 Sanggahan Masuk
BACA JUGA:Dampak Efisiensi, Kuota Bedah RTLH Belum Pasti
Kepala SDN 173 Seluma, Sadihin menyebutkan bahwa 60 persen bangunan sekolah sudah tidak layak digunakan, termasuk ruang kelas dan fasilitas belajar seperti meja dan kursi.
“Sekolah ini dibangun sejak 1995 dan hanya pernah mendapat rehabilitasi ringan. Kami berharap dengan adanya pendataan dari PGRI, sekolah kami bisa segera mendapatkan perhatian dari pemerintah,” kata Sadihin.
PGRI berkomitmen untuk terus mengawal hasil pemetaan ini agar menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah.
Dengan adanya data yang valid, PGRI berharap anggaran pendidikan bisa lebih difokuskan pada pembangunan sekolah yang benar-benar membutuhkan.
“Kami akan menyampaikan laporan kepada dinas terkait dan mendorong pemerintah agar segera mengambil tindakan. Pendidikan yang berkualitas harus dimulai dari lingkungan belajar yang aman dan layak,” ujar Ketua PGRI Seluma lagi.
Melalui langkah pemetaan ini, diharapkan pembangunan sekolah-sekolah rusak di Kabupaten Seluma dapat segera direalisasikan, sehingga para siswa dan guru bisa menjalankan proses belajar-mengajar dengan lebih nyaman dan aman.