Dewan Diperiksa Maraton Kejati Bengkulu, Soal Pengembalian Aset

FOTO: Kasidik Pidsus Kejati Bengkulu, Danang Prasetyo, SH, MH--
Kejati Bengkulu masih terus mendalami dugaan penggelapan aset tersebut dan memastikan seluruh aset yang belum dikembalikan dapat segera direalisasikan sesuai peraturan yang berlaku.
Jika pengembalian itu tidak direalisasikan dan hanya perjanjian hitam putih saja maka tim pidsus akan melakukan tindakan tegas.
BACA JUGA:Cegah Lonjakan Harga Bapok Selama Ramadan, Polres Lakukan Pengawasan Jalur Distribusi
BACA JUGA: 15 Petugas Dikerahkan Pemangkasan Pohon di Jalan S Parman Kota Bengkulu
“Saat ini berdasarkan laporan memang kendaraan sudah kembali. Namun itu hanya sebatas hitam di atas putih saja jika realisasinya nol maka kita tindak tegas,” jelas Danang.
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suharto mengatakan bahwa dirinya hadir memenuhi undangan dari Kejati Bengkulu.
Mereka menanyai mengenai aset yang ada di DPRD Provinsi Bengkulu pada tahun sebelumnya dan tahun ini.
Aset yang penyidik tanyakan pada dirinya mulai dari aset berupa mobil hingga laptop dan dirinya pada pemeriksaan telah menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh penyelidik.
"Ya, hari ini (kemarin, red) saya hadir memenuhi undangan Kejati Bengkulu, mereka menanyakan pada saya mengenai aset-aset yang ada di sekretariat DPRD provinsi Bengkulu dan saya sudah sampaikan data-data aset yang ada," ungkap Suharto.
Lebih lanjut Suharto mengatakan bahwa untuk aset seperti kendaraan dirinya tidak memegang itu.
Suharto menyebut masyarakat juga tahu bahwa dirinya tidak memiliki kendaraan dinas dan juga orang sudah tahu sebelum masuk DPRD Provinsi Bengkulu dirinya sudah memiliki harta pribadi.
"Selain itu penyidik juga menanyakan pada saya apakah saya menyimpan aset seperti kendaraan dinas, dan saya pastikan saya tidak menerima kendaraan dinas selama saya menjabat, Saya juga memiliki harta pribadi dan orang juga tahu itu, untuk aset dinas itu dipakai oleh pejabat yang membantu kinerja Dewan dan itu ada di Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu," jelas Suharto.
Sementara itu saat diwawancarai Ihsan Fajri mengatakan bahwa dirinya hadir memenuhi undangan dari penyidik Kejati Bengkulu.
Mereka menanyakan banyak pertanyaan, namun dirinya secara pribadi sudah lupa berapa pertanyaan.
Namun intinya masih masalah aset kendaraan di Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu.