Usaha Penggilingan Padi Dapat BBM Subsidi, Diminta Tingkatkan Harga Beli Gabah

FOTO: Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi.--
KORANRB.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bengkulu Utara selama ini menerbitkan rekomendasi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama solar subsidi bagi beberapa usaha kecil.
Di antaranya adalah nelayan yang tetap bisa menggunakan BBM jenis bio solar atau solar subsidi untuk mendukung aktifitasnya sebagai nelayan.
Saat ini Pemkab Bengkulu Utara juga menerbitkan rekomendasi untuk pengusaha penggilingan padi skala kecil untuk bisa menggunakan BBM jenis bio solar atau solar subsidi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi menerangkan jika penggunaan solar subsidi akan diperbolehkan bagi pemilik mesin produksi pertanian.
BACA JUGA:Jaga Stabilitas Harga, Bupati Arie Gelar Pasar Murah Serentak di 5 Kecamatan
BACA JUGA:Hadapi Lonjakan Pengunjung Pantai Panjang, Ini Langkah Dinas Pariwisata
Saat ini ada 12 pemilik usaha mesin produksi pertanian yang menmdapatkan rekomendasi penggunaan BBM Subsidi tersebut.
“Kita berikan rekomnedasi untuk penggunaan BBM subsidi mulai dari 15 Liter hingga 500 liter setiap pekannya,” terangnya.
Ia menerangkan jika dengan adanya langkah ini maka diharapkan pengusaha penggilingan padi juga mendukung program-program pertanian yang dilakukan pemerintah.
Terutama dengan meningkatkan harga beli gabah kering giling atau gabah kering panen petani.
BACA JUGA:Teken MoU, Bupati Arie Siapkan BPJS Bagi Tenaga Kerja di Bengkulu Utara
BACA JUGA:Teken MoU, Bupati Arie Siapkan BPJS Bagi Tenaga Kerja di Bengkulu Utara
“Karena asumsi kita dengan penggunaan BBM Subsidi maka besaran pengeluaran dana yang digunakan oleh pemilik mesin pertanian juga menurun dan bisa meningkatkan ahrga beli,” terangnya.
Saat ini harga beli yang ditatapkan oleh pengusaha penggilingan atau tengkulak untuk gabah petani sebesar Rp5.400 – Rp5.600 per kilo.