Gagasan Gubernur Rohidin Mersyah : Kolaborasi Lintas Generasi

Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. Rohidin Mersyah, MMA--

TANTANGAN dalam manajemen sumberdaya manusia yang saat ini dihadapi adalah terkait dengan perspektif berbeda antar generasi yang ada. Dalam bukunya Grown Up Digital, Don Tapscot membagi istilah generasi dalam empat kategori.

Antara lain, generasi Baby Boomers yang lahir sebelum tahun 1965, generasi Gen X yang lahir antara tahun 1965-1979, generasi Gen Y atau sering disebut Millenials, mereka yang lahir antara tahun 1980-1996  terakhir generasi Gen Z adalah mereka yang lahir 1997 sampai 2010. 

BACA JUGA:Gagasan Gubernur Rohidin Mersyah : Bekerja untuk Berkarya

Dari keempat generasi ini masing-masing memiliki karateristiknya yang unik, dengan berbagai kelebihan dan ciri khas yang harus dikelola dengan baik sehingga akan menjadi kekuatan yang besar dalam membangun bangsa.

Tentunya ini bukanlah hal yang mudah, karena setiap generasi memiliki perbedaan pola pikir, pola kerja, dan cara komunikasinya masing-masing. Untuk itu setiap generasi akan saling memengaruhi dalam banyak hal pada kehidupan yang berdampak pada usaha yang dibangun untuk setiap tindakan yang dikerjakan. 

BACA JUGA:Akhir Tahun Covid-19 Kembali Melonjak, Gubernur Imbau Lengkapi Vaksinasi dan Pakai Masker

Dalam upaya membangun bangsa, tentunya dibutuhkan sebuah kerja keras dan kolaborasi lintas generasi. Kolaborasi lintas generasi merupakan konsep menarik yang muncul dari pemahaman akan nilai yang dipegang oleh setiap generasi dalam perspektif dan pemahaman masing-masing. Untuk itu kolaborasi antara individu dari berbagai kelompok usia menjadi kunci dalam penyamaan persepsi untuk setiap usaha mencari solusi atas setiap masalah yang dihadapi. 

BACA JUGA:Semakin Tipis! Sisa Biosolar Tinggal 4.856 KL, Gub: Sudah Disiasati dengan Pengusulan

Dinamika dunia yang terus berubah dengan cepat, kolaborasi lintas generasi menjadi kunci untuk menggabungkan berbagai kebijakan yang akan mengakomodir setiap akumulasi dari pengalaman panjang dengan energi dan perspektif inovatif yang dimiliki oleh generasi muda. Tentunya hal ini akan menjadi sebuah keuntungan yang tidak hanya tentang memberdayakan satu generasi atau yang lain, tetapi tentang membentuk sinergi yang kuat dan saling mengisi di antara keduanya.

BACA JUGA:Gagasan Gubernur Rohidin Mersyah : Bekerja untuk Berkarya

Pengetahuan

Dalam peningkatan sumberdaya manusia, pengetahuan menjadi sebuah kunci yang memegang peranan penting dalam mensinergikan setiap kebijakan. Begitu juga dalam kolaborasi lintas generasi, diperlukan usaha nyata dalam pertukaran pengetahuan dan pengalaman dalam perspektif yang berbeda.

BACA JUGA:Perluas Jaringan Pasar, Gubernur Boyong 30 UMKM ke Malaysia

Generasi yang lebih tua pastinya akan cenderung melihat dari perspektif kebijaksanaan dan nilai-nilai tradisi serta agama yang lebih dominan dari perjalanan hidup mereka, sementara generasi muda akan melihat dari perspektif yang lebih maju, segar dengan gagasan inovatif dan terbuka dengan perubahan. Proses ini tentunya akan menciptakan lingkungan yang mempertanyakan gagasan ide-ide tradisional dengan perubahan yang harus dilakukan kedepan untuk menyesuaikan dengan perubahan zaman untuk dapat diterapkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan