Susu Lebar dan Rumit, Upah Lebih Mahal, Cek Kondisi dan Kecerahan

ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – KPU Bengkulu Utara (BU) melibatkan masyarakat dalam pelipatan surat suara (susu). Disediakan upah Rp 230 per lembar untuk susu pemilihan presiden (pilpres). Sedangkan upah pelipatan susu Pileg Kabupaten nanti lebih mahal, Rp 300/lembar karena lebih lebar dan rumit. 

Pelipatan susu pilpres telah mulai dilakukan di gudang KPU BU sejak Kamis (14/12) dengan pengawasan ketat. Ditargetkan paling lambat besok (16/12) semua susu yang berjumlah 222.597 lembar selesai dilipat.

BACA JUGA: Caleg Masih Pasang APK di Lahan TNI AU

Ketua KPU Bengkulu Utara, Santoso, SP menerangkan jika pelipatan susu melibatkan 150 orang warga BU. Mereka membentuk kelompok, masing-masing beranggotakan tiga sampai empat orang, melakukan pelipatan 1 boks berisi 2 ribu lembar susu.   

“Ada 150 warga, itupun sudah kita lakukan penyeleksian. Selama pelaksanaan pelipatan susu, dilakukan pengawasan ketat, baik oleh Bawaslu maupun aparat kepolisian,” ujarnya.

Selain melipat susu, warga juga diminta melakukan pengecekan kondisi susu. Mereka harus melaporkan jika memang menemukan susu rusak, baik itu secara fisik maupun terkait kecerahannya (terbaca/terlihat jelas atau tidak).

 “Jika ada laporan dari petugas pelipatan, maka tim kita yang mengawasi akan mengecek surat suara tersebut untuk memastikan memang masuk dalam kategori rusak atau tidak,” ucap Santoso. 

BACA JUGA: Pemkab BU Siapkan Masker Lagi

Dalam pelipatan susu pilpres kemarin (14/12) sudah ditemukan yang rusak dari hasil penyortiran. Selanjutnya dilaporkan ke KPU Provinsi. KPU BU mengajukan pergantian surat suara yang rusak tersebut. 

 “Surat suara yang rusak di gudang KPUsudah ada yang kita namun jumlahnya belum bisa kita pastikan. Karena nanti diakhir pelipatan baru akan kita jumlahan dan kita laporkan,” pungkas Santoso.

Sekadar mengetahui, selain pelipatan susu Pilpres, KPU BU juga akan melakukan pelipatan susu Pileg (DPR, DPD, DPRD Provinsi dan Kabupaten). KPU menyiapkan upah Rp 300 per lembar susu Pileg DPRD Kabupaten. Itu lantaran ukuran susu lebih lebar dan lebih rumit dalam pelipatannya.(qia)