Gub: Bela Negara, Amankan Laut dari Gelombang Pengungsi
UPACARA: Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, saat menjadi inspektur Upacara Hari Bela Negara ke-75, kemarin.--BELA/RB
Dilanjutkan Rohidin, ancaman tersebut baik berupa pandemi, konflik global, revolusi teknologi, hingga krisis iklim yang dapat membawa dampak dan risiko ketahanan negara.
Untuk itu, perlu memiliki jiwa Bela Negara, sebagai pilar utama yang menjadikan Bengkulu lebih tangguh dan cerdas dalam menghadapi situasi yang tidak menentu.
"Semangat Bela Negara bukan hanya tanggung jawab aparat pertahanan, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat," tambahnya.
Diharapkan hal tersebut dapat dimaknai sebagai tugas bersama dalam menjaga kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
BACA JUGA:Astra Motor Peduli Keselamatan Ibu
Bela Negara di Indonesia bukan hanya terkait pada aspek militer tetapi harus lebih luas lagi, merangkul semua lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap tindakan, sekecil apapun, yang dilandasi cinta kepada bangsa dan negara, cinta kepada Pancasila dan NKRI adalah wujud konkrit Bela Negara,” tambahnya.
Dalam upacara Bela Negara di Halaman Kantor Gubernur juga dibacakan Ikrar Bela Negara yang didalamnya berisi lima poin yakni mencintai tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai Ideologi Negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara dan memiliki kemampuan awal bela negara yang secara keseluruhan.
"Ini bermuara untuk menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa demi kelangsungan hidup NKRI," tutupnya. (bil)