Buat Dodol Hanya 1 Jam, Dijual untuk Tambahan Penghasilan

PERAGAKAN: Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah, S.Sos, M.AP tengah mempraktikkan pembuatan gelamai dengan waktu hanya 1 jam. --ICAL/RB

BINTUHAN, KORANRB.ID - Sebanyak 150 ibu rumah tangga di Kabupaten Kaur dikumpulkan di Gedung Sentra Kuliner Bintuhan Kemarin (20/10). Mereka mengikuti, sosialisasi peningkatan kemampuan perempuan memanfaatkan pangan lokal untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Kegiatan sosialisasi ini digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Serta Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP2KBP3A) Provinsi Bengkulu. Bekerjasama dengan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sefty Yuslinah, S.Sos M.AP.

Dalam sosialisasi tersebut dilakukan sosialisasi tentang bagaimana mencegah terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak. 

BACA JUGA:Babe Buka Program Pinjaman Anggota BPD

Masyarakat yang datang juga diberikan sosialisasi mengenai bagaimana cara meningkatkan ekonomi keluarga dengan cara memanfaatkan pangan lokal.

Dalam sosialisasi tersebut salah satu produk yang dikenalkan oleh tim sosialisasi adalah membuat dodol atau gelamai hanya dengan waktu 1 jam saja. 

Sebagaimana diketahui bahwa pembuatan dodol tradisional, harus memakan waktu sampai dengan 6 jam lebih.

"Sesuai dengan tema kita sosialisasi hari ini, kita berikan salah satu cara memasak dodol hanya dengan 1 jam. Yang kedepannya dapat dipraktekkan berlanjut oleh masyarakat setempat," kata wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah, S.Sos M.AP yang juga selaku ketua panitia kegiatan.

Dalam sosialisasi tersebut, Sefty mempraktekkan secara langsung dengan para peserta pembuatan dodol hanya dengan waktu 1 jam. 

Pembuatannya juga hanya menggunakan kompor gas, dimana biasanya pembuatan gelamai dilakukan dengan kayu bakar.

BACA JUGA:Harga TBS di BU Tertinggi Rp 2.240/Kg

"Semua tata cara pengolahannya sudah kita praktikkan, semoga kedepannya bisa menjadi manfaat untuk masyarakat. Bisa menjadi ide bisnis untuk meningkatkan ekonomi keluarga," jelas Sefty.

Selain pembuatan dodol dengan  waktu yang singkat para peserta sosialisasi juga diberikan wejangan tentang bagaimana cara meningkatkan ekonomi keluarga dengan memanfaatkan pangan lokal.

"Di Kaur ini, banyak sekali pangan lokal yang dapat dimanfaatkan yang dapat bernilai ekonomis. Jadi kita berikan beberapa wejangan untuk masyarakat, agar kedepannya lebih kreatif lagi dalam memanfaatkan pangan lokal di sini," sampainya. (cil)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan