Perbaikan Jembatan Dusun Curup Andalkan Bantuan Pusat
CEK: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi, ST melakukan pengecekan jembatan yang longsor di Desa Dusun Sawah beberapa waktu lalu.-ARIE/RB-
CURUP, KORANRB.ID – Keterbatasan anggaran yang dimiliki, membuat Pemkab Rejang Lebong harus memutar otak melakukan pembangunan. Terutama perbaikan infratsruktur yang terdampak bencana. Salah satunya jembatan di Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara yang mengalami longsor dan ambles akibat hujan deras beberapa waktu lalu.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi, ST, penanganan kerusakan jembatan rusak akibat banjir pada awal 2024 lalu, membutuhkan dana besar sehingga mengandalkan anggaran bantuan pemerintah pusat.
"Anggaran untuk perbaikan kerusakan jembatan yang menghubungkan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dengan Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup sepenuhnya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat karena anggarannya cukup besar," jelas Sekda.
BACA JUGA:Penyusunan APBDes Harus Tuntas Bulan Ini, Berikut Alasannya
Ia mengatakan, dampak banjir akibat meluapnya Sungai Musi di antara Kecamatan Curup Utara dengan Kecamatan Curup itu selain menyebabkan rusaknya areal pertanian padi dan jagung juga merusak pangkal jembatan beton yang menghubungkan 2 kecamatan tersebut.
Jembatan beton yang menghubungkan Desa Dusun Sawah dengan Desa Talang Benih Kecamatan Curup Utara itu, merupakan jalur alternatif penghubung kedua kecamatan baik untuk mengangkut hasil pertanian maupun lalu lintas masyarakat.
"Untuk perbaikan sementara ini akan menggunakan dana pemeliharaan jembatan yang ada di Dinas PUPRKP Kabupaten Rejang Lebong, berupa penimbunan dan pemasangan tiang pancang dari pohon kelapa untuk menahan jalan. Sedangkan untuk perbaikan jembatannya kita menunggu anggaran dari BNPB turun yang diusulkan tahun 2023 lalu sebesar Rp 3,7 miliar," ungkap Sekda.
BACA JUGA:Cerita Mistis Tebing Latihan Kaur, Lokasi rawan Laka lantas
Sekda juga menjelaskan, jembatan yang nyaris terputus akibat dihantam banjir yang terjadi sudah beberapa kali sejak 2022 lalu akibat adanya sedimen atau endapan lumpur dan pasir di tengah-tengah jembatan yang mengakibatkan air sungai menggerus bibir jembatan dan menyebabkan longsor, sehingga sedimen ini harus diangkat.
“Untuk sementara kita tetap akan mengupayakan perbaikan sementara melalui anggaran daerah. Namun untuk pembangunan total memang kita membutuhkan anggaran yang cukup besar. Dan dengan kemampuan anggaran kita saat ini, kita sangat membutuhkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat,” jelas Sekda.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahudin menjelaskan, jembatan beton yang menghubungkan Desa Dusun Sawah dengan Kelurahan Talang Benih yang terputus di bagian pangkal jembatan itu sebelumnya pada 31 Agustus 2022 lalu sempat mengalami kejadian serupa, dan kemudian dilakukan perbaikan dan penimbunan.
BACA JUGA:Target Zero Stunting, TPK Ujung Tombak
"Jembatan ini kemudian dilakukan penimbunan dengan tanah dan pemasangan pagar dari pohon kelapa, tapi pada 7 November 2022 lalu kembali terjadi banjir dan memutuskannya. Jembatan itu kembali diperbaiki dan bisa dilalui, namun kini kembali terputus akibat banjir pada 1 Januari 2024 lalu," terangnya.
Perbaikan jembatan itu diperkirakan akan menelan anggaran yang cukup besar sehingga hanya bisa mengandalkan bantuan pemerintah pusat melalui dana rehabilitasi dan rekonstruksi ke BNPB yang diajukan 2023 lalu.