Target Zero Stunting, TPK Ujung Tombak
Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma--
KORANRB.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu di 2024 ini, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) fokus menekan angka stunting dengan berbagai program.
Upaya penekanan stunting selaras dengan program Pemerintah Pusat yang menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen. Untuk Kota Bengkulu, DP3AP2KB menargetkan turun menjadi satu digit bahkan zero stunting.
BACA JUGA:Donasi SEB Terkumpul Rp12,5 Juta
Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma menjelaskan, kurang lebih ada 5 program prioritas untuk menekan angka stunting di Kota Bengkulu.
Diantaranya melakukan pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) hingga memperkuat pentahelix, yang mana semua unsur terkait bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk menekan angka stunting.
BACA JUGA:Marak Rokok Ilegal, Bujang: Jangan Dibeli
“Tugas TPK melaksanakan pendampingan kepada sasaran prioritas meliputi penyuluhan, fasilitasi, pelayanan rujukan serta fasilitasi penerimaan program bantuan sosial dan pengamatan berkelanjutan untuk mendeteksi dini faktor risiko stunting,” kata Dewi.
Apalagi, sebagai ujung tombak dalam penyelenggaraan percepatan penurunan stunting, TPK memiliki peran penting karena pendampingan yang diberikan merupakan upaya agar segenap intervensi sepesifik dapat sampai kepada penerima manfaat, yang mempunyai dampak nyata dengan menurunnya angka prevalensi stunting.
BACA JUGA:COVID-19 Kembali, Jangan Panik dan Tetap Waspada!
“Tugas rutin mereka itu mendampingi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan dan baduta/balita. Seperti memastikan remaja putri rutin minum pil tambah darah, kemudian ibu hamil memenuhi kebutuhan gizinya baik saat hamil hingga pasca salin ASI ekslusif dengan MPASI sehat dan terakhir ialah memantau perkembangan balita/baduta,” jelasnya.
Untuk mengevaluasi kinerja TPK, DP3AP2KB melakukan mini lokakarya tingkat kecamatan melalui pertemuan antara Camat, Lurah, Kader, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, LPM, dan OPD-OPD terkait.
BACA JUGA:Gagal Tanam Dua Kali, Usul 15,4 Ton Benih Inpari
Selai itu, lanjut Dewi, pihaknya juga memaksimalkan kegiatan rembuk stunting untuk memastikan langkah penanganan stunting secara komprehensif.
“Ini upaya kita untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam penurunan percepatan stunting di Kota Bengkulu, seperti belum optimalnya 8 konvergensi keterpaduan sinergi program dan kegiatan,” ujarnya.