Target Retribusi Wisata Rejang Lebong Capai Rp221 Juta
Foto: ARIE/Rakyat Bengkulu POTENSI PAD: Objek wisata Suban Air Panas merupakan salah satu lokasi wisata milik Pemkab Rejang Lebong.--
CURUP, KORANRB.ID - Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong (RL), Provinsi Bengkulu, berencana mencapai penerimaan retribusi sebesar Rp221 juta. Besaran retribusi tersebut khusus dari destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten RL.
Angka ini diklaim Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Rejang Lebong, M. Budianto, ST masih sama dengan target tahun 2023 lalu. Jumlah sebesar Rp221 juta berasal dari tiga destinasi wisata yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong.
BACA JUGA: Program Pinjaman Prapensiun Ihram BSI, Berpeluang Umrah Gratis
Setiap tahunnya, pendapatan tersebut diperoleh dari Pajak Daerah (PAD) yang dikumpulkan dari Objek Wisata Pemandian Suban Air Panas, Danau Mas Harun Bastari (DMHB), dan Villa Diklat di sekitar kawasan DMHB. “Pada tahun lalu kita berhasil menghimpun retribusi sebesar Rp153 juta,” terang Budianto.
Guna mencapai target penerimaan PAD dari pengelolaan destinasi wisata yang dimiliki oleh Pemkab Rejang Lebong, langkah pertama yang akan diambil adalah melakukan penertiban administrasi terkait aset yang dimiliki pemerintah di lokasi-lokasi wisata tersebut.
BACA JUGA:Babe Cabang Karting Gencar Promosi QRIS dan M-Banking
"Dengan melaksanakan penataan aset di ketiga lokasi wisata ini, diharapkan dapat meningkatkan PAD. Sebelumnya pengelolaan aset yang kurang jelas membuat kita sulit untuk meningkatkan PAD dari pengelolaan wisata ini," tegas Budianto.
Diketahui sebelumnya, pada tahun 2023 lalu capaian PAD dari sektor pariwisata hanya 75 persen dari target, dengan rincian Obyek Wisata Pemandian Suban Air Panas sebesar Rp108 juta dari target Rp143 juta, kemudian DMHB sebesar Rp38,5 juta dari target Rp48 juta, serta dari Villa Diklat sebesar Rp6,6 juta mulai ditarik pada 2023 dan belum ditentukan targetnya.
BACA JUGA:BI Proyeksikan Pertumbuhan Kredit 10–12 Persen
“Tidak terpenuhinya target PAD bidang pariwisata pada tahun lalu, karena mulai banyaknya pilihan lokasi wisata di daerah kita. Selain itu juga dikarenakan faktor cuaca ekstrem sehingga curah hujan turun dengan intensitas tinggi serta adanya longsor di tempat wisata,” demikian Budianto.(sly)