Lelang Proyek Jangan Lelet, Badan Layanan Pengadaan Lebong Diminta Cekatan

SENTRAL: Di LPSE inilah seluruh realisasi pembangunan di Lebong ditentukan.-foto: aris/koranrb.id-

KORANRB.ID - Dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah tahun ini, Badan Layanan Pengadaan (BLP) Kabupaten Lebong diminta cekatan. Proses lelang harus dipercepat. 

''Kalau bisa, April sudah selesai semua lelangnya sehingga tidak ada ada lagi proyek luncuran tahun ini,'' kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebong, H. Mustarani Abidin, SH, M.Si.

Tidak bisa dipungkiri, lambannya sejumlah pekerjaan fisik tahun 2023 di Kabupaten Lebong juga dipengaruhi proses lelang dan penandatanganan kontrak yang lambat.

Terlepas karena pengajuan berkas lelang yang lambat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pelaksana, BLP diingatkan profesional.

BACA JUGA:Kendaraan Listrik Bank Bengkulu Sudah Beroperasi di TMII, Gubernur Rohidin Sampaikan Harapan

"Harus ada upaya nyata dari BLP supaya tidak ada lagi proses lelan yang terlambat,'' jelas Sekda.

Proses lelang barang dan jasa harus mengedepankan tujuan pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.

Artinya harus ada pengawasan ketat terhadap kinerja Kelompok Kerja (Pokja) Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Lebong.

''Jangan sampai dalam prakteknya, BLP justru mencari keuntungan sepihak dengan cara yang melanggar aturan,'' ungkap Sekda.

BACA JUGA: Ini Jatah Koperasi yang Dapat Bantuan Modal Rp700 Juta

Sementara Kabag Layanan Pengadaan Sekretariat Kabupaten Lebong, Eldi Satria, ST mengaku masih menunggu laporan dari OPD terkait kegiatan pengadaan barang dan jasa.

Namun diperkirakan jumlah paket lelang kegiatan fisik tahun ini berkisar 70 paket dengan nilai Rp 65 miliar. 

''Tahun lalu (2023, red) kami berhasil melelang 62 paket kegiatan fisik dengan nilai Rp 73 miliar,'' ujar Eldi.(**)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan