15 Konflik Agraria di 6 Kabupaten, Rembuk Rakyat Bengkulu Gelar Aksi, Ini Poin Tuntutannya

AGRARIA: Berangkat dari meningkatnya angka konflik agraria itu, kemarin (26/1) Rembuk Rakyat Bengkulu (RRB) menggelar pertemuan di Gedung Teater tertutup Taman Budaya Bengkulu dan aksi panggung jalanan. RIZKI/RB--

KORANRB.ID – Walhi Bengkulu mencatat sepanjang 2023 terdapat 15 konflik agraria tersebar di Provinsi Bengkulu.

15 konflik agraria itu terjadi di 6 kabupaten, mulai dari konflik agraria sektor pertambangan hingga sektor perkebunan.

Berangkat dari meningkatnya angka konflik agraria itu, kemarin (26/1) Rembuk Rakyat Bengkulu (RRB) menggelar pertemuan di Gedung Teater tertutup Taman Budaya Bengkulu.

“Ini menjadi model pergerakan untuk mengajak masyarakat Bengkulu, agar menjaga dan melindungi wilayah pesisir

BACA JUGA:Sungai Tercemar, Walhi Desak Pemkab Bertindak

BACA JUGA:Batas Hutan Belum Direvisi, Potensi Agraria Masih Ada

Serta pulau-pulau kecil yang dikelola sebagai sumber penghidupan masyarakat,” sampai Direktur Walhi Bengkulu, Abdullah Ibrahim Ritonga, kemarin (26/1).

Ibrahim juga menyebutkan, dari 15 konflik agraria yang tersebar di Provinsi Bengkulu, menjadikan Bengkulu masuk dalam peringkat Nasional.

“Secara Nasional, Bengkulu ini adalah wilayah konflik agraria-nya tertinggi,” sebut Ibrahim.

Ada banyak kalangan yang menghadiri, mulai dari Mahasiswa, OKP, Komunitas Seni.

Pertemuan Rembuk Rakyat Bengkulu kemarin dimulai dengan Dialog publik, kesepakata bersama, konfrensi pers, aksi dan deklarasi rakyat bengkulu dan puncaknya panggung jalanan.

BACA JUGA:Soroti Tingginya Potensi Konflik Agraria

BACA JUGA:Reforma Agraria Dongkrak Pendapatan Per Kapita 20 Persen

Puluhan masyarakat yang tergabung dalam RRB menggelar aksi damai mengenai posisi tawar rakyat dalam politik elektoral 2024. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan