Krisis Obat RSUD Mukomuko Teratasi Berkat Kimia Farma

PASIEN: Krisis obat RSUD Mukomuko teratasi, warga yang berobat di klinik RSUD kembali ramai. --

MUKOMUKO, KORANRB.ID – Permasalahan krisis obat di RSUD Mukomuko teratasi. Ini tak lepas berkat Kimia Farma Apotek yang hadir di rumah sakit milik pemerintah daerah Mukomuko itu.

Hadirnya Apotek Kimia Farma setelah manajemen RSUD Mukomuko menjalin kerja sama dengan PT Kimia Farma Apotek, beberapa waktu yang lalu. Saat ini, masyarakat ketika berobat ke RSUD Mukomuko tidak perlu lagi membeli obat keluar.

BACA JUGA:KPU: KPPS Harus Bekerja Maksimal, Upaya Cegah PSU

‘’Keja sama ini tujuan utamanya memang untuk mengatasi permasalahan kebutuhan obat yang selama ini terjadi di RSUD Mukomuko,’’ ujar Direktur RSUD Mukomuko, Syafriadi Taher, S.KM, M.Kes.

Adanya apotek Kimia Farma, manajemen RSUD sudah tidak khawatir lagi kekurangan obat ketika menangani pasien. “Sebelumnya jika tidak ada stok obat, keluarga pasien harus mencari keluar RSUD. Alhamdulilah, awal tahun ini telah ada Apotek Kimia Farma, hal tersebut (tak ada obat) tidak akan terjadi lagi,” sebut Syafriadi.

Bentuk kerja sama, dijelaskan Syafriadi berupa pengelolaan apotek dan pelayanan obat yang dibutuhkan pasien di RSUD Mukomuko. Sebab obat yang dibutuhkan pasien memang sudah seharusnya menjadi tanggung jawab manajemen RSUD. 

Penyediaan obat yang mencukupi, baik jenis maupun jumlahnya, ditegaskan Syafriadi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari pelayanaan prima RSUD Mukomuko. Pelayanan menjadi satu tagihan dengan biaya berobat.

"Dengan adanya kerja sama saat ini, mudah-mudahan tidak ada lagi keluhan masyarakat akan kekurangan obat di rumah sakit ini," sampainya.

Masih penjelasan Syafriadi, seluruh obat yang dibutuhkan pasien, secara otomatis masuk dalam pertanggungan BPJS kesehatan. Sebab PT. Kimia Farma juga sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. 

BACA JUGA:Dirikan Posko Pemilu, Pantau Perolehan Suara

‘’Itu untuk pasien yang terdaftar dalam kepesertaan BPJS Kesehatan. Beda dengan bagi pasien yang tidak tergabung BPJS Kesehatan, masuk sebagai pasien umum yang tentu dikenakan biaya, tak hanya obat tetapi juga biaya selama menjalani perawatan di RSUD,’’ terangnya.

Selaku yang paling bertanggung jawab di manajerial RSUD Mukomuko, Syafriadi menegaskan akan terus berusaha memperbaiki pelayanaan. ‘’Meskipun secara bertahap, untuk kali ini fokus kami terkait pasokan obat terlebih dahulu,” ujarnya.

Meskipun tengah direndung permasalahan, upaya untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat tahun ini mulai dilakukan manajemen RSUD Mukomuko. Ini juga bertujuan menghindari berkurangnya pengunjung yang datang. 

BACA JUGA:Teknisi Komputer Nyambi jadi Pengedar Ganja, Ternyata Residivis

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan