Masyarakat Belum Peduli Kebersihan Lingkungan, Sampah di City Park Masih Berserakan

Reporter: Arie Saputra Wijaya |

Editor: Sumarlin |

Rabu , 31 Jan 2024 - 21:59

SAMPAH: Tampak siswa dan siswi SMP Aisyah Curup membersihkan sampah plastik bekas jajanan yang berserakan di Setia Negara City Park.-foto: kiriman warga/koranrb.id-

KSM sendiri bertugas mengambil sampah dari pemukiman penduduk, menggantikan peran petugas DLH yang hanya fokus pada jalan utama.

Kerjasama ini muncul setelah penghapusan tempat pembuangan sampah sementara di kabupaten tersebut.

"Sampah yang diambil oleh KSM diolah di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di Desa Tasik Malaya Kecamatan Curup Utara sebelum dibuang ke TPA Jambu Keling di Kecamatan Bermani Ulu Raya," beber Dhendi.

Meskipun DLH memberikan dukungan berupa pinjam pakai kendaraan roda tiga, kontribusi dari beberapa KSM belum optimal.

Sehingga DLH berencana untuk mengevaluasi dan berkoordinasi dengan kelompok tersebut.

"Jika kontribusi tidak memadai, kendaraan roda tiga tersebut mungkin akan dialihkan ke KSM lainnya," kata Dhendi.

Disisi lain juga, volume sampah di Kabupaten Rejang Lebong terus meningkat, bahkan mencapai 38-40 ton per hari, seiring minimnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah organik dan anorganik.

Untuk mengatasi hal ini, DLH Kabupaten Rejang Lebong melakukan sosialisasi untuk mendorong pemisahan sampah.

Dhendi juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jambu Keling dapat dikelola dengan baik.

DLH juga mengoptimalkan pengolahan sampah anorganik di TPA tersebut untuk mengantisipasi kapasitas overload.

"Praktik pemilahan sampah sudah dimulai di TPS Desa Tasik Malaya, dan pemulung lokal mulai sadar akan manfaat ekonomis dari sampah anorganik," jelasnya.

Pemilahan ini tidak hanya memudahkan pengangkutan sampah, tetapi juga dapat mengurangi volume yang masuk ke TPA, yang diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga 5 tahun mendatang.

Kolaborasi dengan KSM dilakukan untuk pengambilan sampah dari rumah-rumah warga sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah.

masyarakat belum peduli kebersihan lingkungan, sampah di city park masih berserakan                            koranrb.id - masyarakat di kabupaten rejang lebong khususnya kota curup masih minim kesadarannya terhadap kebersihan lingkungan.
ini terlihat dari baru sehari pasca dilaunching pada selasa, 30 januari 2024, sampah plastik di setia negara city park masih berserakan.
padahal, dinas lingkungan hidup (dlh) kabupaten rejang lebong telah menyiapkan sebanyak 12 tempat sampah di lokasi tersebut.
hal ini dikeluhkan kepala dlh kabupaten rejang lebong, dhendi novianto saputra, s.km.
ia menyayangkan banyaknya masyarakat yang apatis terhadap kebersihan lingkungan.
baca juga:7 tanda orang diikuti makhluk gaib jahat, salah satunya mendadak punya tenaga kuat
menurutnya, setia negara city park tersebut dibangun untuk memfasilitasi masyarakat dalam berolahraga dan beraktivitas. 
"selain itu juga setia negara city park ini diharapkan menjadi salah satu titik aktivitas masyarakat. namun jika kotor seperti ini, bagaimana fasilitas ini akan bermanfaat. orang pun malas nongkrong kalau lokasinya kotor," tegas dhendi.
dhendi mengatakan, di sekitar setia negara city park sudah disiapkan sebanyak 12 tempat sampah agar masyarakat yang nongkrong di areal tersebut mudah membuang sampah jajanannya.
sampah-sampah tersebut nantinya akan diangkut secara rutin oleh petugas kebersihan setiap pagi harinya.
"kita sudah fasilitasi 12 tempat sampah, namun tidak dimanfaatkan dengan baik. kalau lokasinya kotor, orang enggan datang nongkrong dan berolahraga di sana. hal itu akhirnya berdampak pada perekonomian masyarakat di sekitar. untuk itu marilah sama-sama menjaga kebersihan fasilitas yang telah disediakan," kata dhendi.
dhendi mengakui bahwa persoalan kebersihan di kabupaten rejang lebong, terutama terkait sampah, masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan.
baca juga:10 hewan diyakini bisa mendeteksi bencana alam, salah satunya burung bangau 
bahkan dlh rejang lebong telah berkolaborasi dengan kelompok swadaya masyarakat (ksm) untuk mengatasi masalah ini di wilayah perkotaan. 
ksm sendiri bertugas mengambil sampah dari pemukiman penduduk, menggantikan peran petugas dlh yang hanya fokus pada jalan utama.
kerjasama ini muncul setelah penghapusan tempat pembuangan sampah sementara di kabupaten tersebut. 
"sampah yang diambil oleh ksm diolah di tempat pembuangan sampah (tps) sementara  di desa tasik malaya kecamatan curup utara sebelum dibuang ke tpa jambu keling di kecamatan bermani ulu raya," beber dhendi.
meskipun dlh memberikan dukungan berupa pinjam pakai kendaraan roda tiga, kontribusi dari beberapa ksm belum optimal.
sehingga dlh berencana untuk mengevaluasi dan berkoordinasi dengan kelompok tersebut. 
baca juga:30 pelamar rebut 15 kursi pendamping haji daerah, ini tahapan tesnya
"jika kontribusi tidak memadai, kendaraan roda tiga tersebut mungkin akan dialihkan ke ksm lainnya," kata dhendi.
disisi lain juga, volume sampah di kabupaten rejang lebong terus meningkat, bahkan mencapai 38-40 ton per hari, seiring minimnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah organik dan anorganik.
untuk mengatasi hal ini, dlh kabupaten rejang lebong melakukan sosialisasi untuk mendorong pemisahan sampah. 
dhendi juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat agar tempat pembuangan akhir (tpa) jambu keling dapat dikelola dengan baik.
dlh juga mengoptimalkan pengolahan sampah anorganik di tpa tersebut untuk mengantisipasi kapasitas overload. 
"praktik pemilahan sampah sudah dimulai di tps desa tasik malaya, dan pemulung lokal mulai sadar akan manfaat ekonomis dari sampah anorganik," jelasnya.
pemilahan ini tidak hanya memudahkan pengangkutan sampah, tetapi juga dapat mengurangi volume yang masuk ke tpa, yang diperkirakan hanya mampu menampung sampah hingga 5 tahun mendatang.
baca juga:41 pejabat pemprov bengkulu uji kompetensi, segera mutasi? 
kolaborasi dengan ksm dilakukan untuk pengambilan sampah dari rumah-rumah warga sebagai upaya mengatasi permasalahan sampah.
"kita harapkan ada peran serta dari seluruh masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. karena pemerintah tidak akan mampu melakukannya sendiri tanpa dukungan dan kesadaran dari masyarakat," beber dhendi. 
lebih lanjut, guna mendukung penguatan program kebersihan lingkungan, beberapa waktu lalu dlh rejang lebong telah membagikan sedikitnya 5 motor roda tiga untuk mengangkut sampah di 5 kecamatan di wilayah perkotaan. 
motor roda tiga ini nantinya akan dikelola oleh pemerintah kecamatan, untuk secara mobilitas mengangkut sampah di wilayah pemukiman penduduk.
kemudian meletaknya di lokasi pembuangan sampah yang telah disediakan. setelah baru diangkut oleh armada kebersihan milik dlh kabupaten rejang lebong.
selain motor roda tiga, pemkab rejang lebong juga menyerahkan 150 tong sampah untuk 15 kecamatan yang ada di kabupaten rejang lebong.
nantinya masing-masing kecamatan akan menerima 10 tong sampah, yang selanjutnya oleh pemerintah kecamatan ditempatkan di beberapa titik pembuangan sampah yang mudah diakses oleh masyarakat.
selanjutnya pemkab rejang lebong juga menyerahkan ratusan bibit tanaman produktif seperti durian, pinang dan meranti.
bibit tanaman ini juga diserahkan kepada 15 kecamatan untuk bisa ditanam di beberapa titik lokasi yang rawan longsor dan banjir.(**)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Kamis 1 Februari 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan