Tambah Wilayah Pemantauan, Awal Tahun Inflasi Capai 2,83 Persen, Ini Penyumbangnya!

INFLASI: Beras menjadi komoditi yang kerap menjadi penyumbang inflasi di Provinsi Bengkulu, dari pantauan yang dilakukan di Pasar Panorama Kota Bengkulu.--Bella Wijayanti/RB

BENGKULU, KORANRB.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu resmi melakukan penambahan wilayah pemantauan inflasi di Provinsi Bengkulu. 

Sebelumnya, pemantauan inflasi di Provinsi Bengkulu hanya dilakukan di wilayah Kota Bengkulu.

Sebagai representasi dari inflasi yang terjadi di seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.

 Namun, di tahun 2024 ini, BPS menambahkan Kabupaten Mukomuko, sebagai representasi inflasi di wilayah pedesaan. 

BACA JUGA:Raih 3 Kinerja Terbaik, Bupati Mian Siap Raih Opini WTP ke 7

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal, ME menuturkan, dengan adanya penambahan wilayah pemantauan inflasi tersebut, nantinya juga akan ada 3 indikator informasi mengenai inflasi  yang diterima.

 Meliputi, inflasi Kota Bengkulu, inflasi Mukomuko dan inflasi agregasi/inflasi Provinsi Bengkulu. 

"Jadi ada 3 komponen inflasi yang akan kita rilis mulai bulan Januari hingga Desember 2024 ini," jelas Win.

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan oleh BPS Provinsi Bengkulu, Win menyebutkan di awal tahun atau bulan Januari 2024 ini, inflasi di Provinsi Bengkulu yakni 2,83 persen secara year on year (yoy), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,24. 

BACA JUGA:Usulan PPPK Kemenag Bengkulu 800 Orang, Prioritaskan 2 Kriteria Ini

Angka tersebut merupakan akumulasi dari inflasi yoy yang terjadi di Kota Bengkulu sebesar 2,85 persen dengan IHK sebesar 105,28. 

Selain itu, inflasi yoy di Mukomuko sebesar 2,76 persen dengan IHK sebesar 105,09.

"Secara month to month (mtm), pada Bulan Januari 2024 Provinsi Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,15 persen dan tingkat inflasi year to date (ytd) Januari 2024 sebesar 0,15 persen," jelas Win.

Terjadinya kenaikan inflasi tersebut, dikatakan Win dikarenakan adanya kenaikan harga. Ditunjukan dengan naiknya indeks harga kelompok pengeluaran. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan