Naik Penyidikan, 10 Saksi Diperiksa, Dugaan Kadus C*b*l
PENYIDIKAN: Hingga saat ini setidaknya sudah ada 10 orang saksi yang diperiksa, mulai dari para korban, orangtua korban hingga LS itu sendiri. Zulkarnain Wijaya/RB--
KORANRB.ID - Saat ini Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim (Sat Reskrim) Polres Seluma masih mendalami dan melengkapi alat bukti pendukung.
Dalam pengungkapan kasus dugaan c*b*l oleh oknum Kepala Dusun (Kadus) di Kecamatan Air Periukan, berinisial LS.
Hingga saat ini setidaknya sudah ada 10 orang saksi yang diperiksa, mulai dari para korban, orangtua korban hingga LS itu sendiri.
"Pemeriksaan dan pendalaman masih terus kita lakukan, sudah ada 10 saksi yang diperiksa, termasuk oknum Kadus juga telah kita klarifikasi," ujar Kapolres Seluma AKBP. Arif Eko Prasetyo, SIK, MH melalui Kasat Reskrim, AKP. Dwi Wardoyo, SH, MH didampingi Kanit PPA, Ipda. Sugeng.
Sugeng memastikan bahwa kasus ini akan terus berlanjut lantaran pada pekan ini Sat Reskrim Polres Seluma baru saja melakukan gelar perkara sehingga saat ini kasusnya sudah naik ke penyidikan.
BACA JUGA:16 JPU Dikerahkan Kawal Perkara Korupsi BTT Seluma, Ini Jadwal Sidang Perdaa 12 Terdakwa
BACA JUGA:Diduga Usai Transaksi Ganja, Mahasiswa Diringkus Polisi
"Gelar perkara baru saja dilakukan untuk menentukan arahnya, saat ini juga sudah naik penyidikan mas," lanjut Sugeng.
Unit PPA Sat Reskrim Polres Seluma juga telah melakukan pemeriksaan psikologi terhadap lima orang korban dugaan penc*b*l*n oleh oknum Kadus.
Dengan adanya hasil test psikologi ini, Sat Reskrim Polres Seluma akan menjadikannya sebagai bahan keterangan tambahan dalam penyidikan kasus ini.
Sementara itu oknum Kadus yang telah diperiksa, itu dilakukan untuk mengklarifikasi laporan yang telah dialamatkan kepadanya, serta mencocokkan keterangan dari para korban dan saksi.
BACA JUGA:Rp453 Juta KN Perkara Asrama Haji Belum Pulih, Begini Penjelasannya
BACA JUGA:Korban Ayah Kandung, PPA: Fisik Aman, Psikis Ganguan
"Pemeriksaan Kadus baru sebatas klarifikasi untuk mencocokkan data dan fakta," ucap Sugeng.