Genjot Ekspor ke Pasar Global, Pastikan Keamanan Produk Pangan

BINA MASYARAKAT: Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menjadi pembicara pada kegiatan Bina Masyarakat Calon Eksportir.-Foto: Kemendag RI-

Selain  itu,  memperluas  jangkauan pemasaran produk dengan memanfaatkan peluang pasar nontradisional juga menjadi keniscayaan dalam keberhasilan mengembangkan ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus sebesar USD 36,93 miliar sepanjang 2023.

Nilai ekspor Indonesia pada periode Januari - Desember 2023 mencapai USD 258,82 miliar.

Sedangkan nilai impornya sebesar USD 221,89 miliar. 

Direktur  Pengembangan  Ekspor  Produk  Primer Miftah  Farid  menyampaikan, keamanan  pangan sangatlah penting untuk penetrasi dan akses ke pasar internasional.

Keamanan pangan juga dapat menciptakan reputasi yang baik terhadap produk dan perusahaan dalam jangka panjang.

“Regulasi  keamanan  pangan  saat  ini  telah  menjadi  salah  satu  perhatian  di  pasar  global,” kata Miftah.

BACA JUGA:Kemenangan Prabowo di Bengkulu Utara Sudah Lebih 50 Persen, Ini Daerah Pemilih Prabowo Terbanyak

Ia menerangkan urgensi keamanan  pangan  meningkat  seiring  penolakan  atas  pengiriman  ekspor  yang  tidak  memenuhi persyaratan keamanan pangan.

Hal ini mengakibatkan pemeriksaan yang lebih ketat pada negara pengimpor dan biaya transaksi perdagangan juga ikut meningkat.

Miftah  menambahkan, selain  dari  sisi  nilai  tambah  dan  daya  saing  produk  ekspor,  Kementerian Perdagangan juga selalu berupaya memfasilitasi para pelaku usaha dengan membuka akses pasar melalui  kerja  sama  perundingan  perdagangan  di  forum  internasional.

Saat  ini, Indonesia  telah berhasil  menandatangani  dan  mengimplementasikan  37  perjanjian  perdagangan, 15  perjanjian perdagangan  sedang  dalam  proses  perundingan dan  16 perjanjian  perdagangan lainnya  dalam tahap penjajakan.

“Melalui kerja sama perundingan perdagangan internasional, akses pasar akan lebih terbuka dan pemanfaatan sumber daya diharapkan akan lebih optimal untuk meningkatkan ekspor,” paparnya.

Mifta menambahkan hal tersebut bertujuan untuk memberikan peluang lebih luas kepada para pelaku usaha dalam mengembangkan produk ke pasar internasional.(rilis)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan