Akses ke Kawasan Pertanian Desa Lumpuh, Jembatan Rusak Belum Diperbaiki

RUSAK: Jembatan gantung di Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya saat ini rusak belum dapat dilalui masyarakat. -foto: dok koranrb.id-

Sehingga, hamparan sawah banyak yang tertunda proses pemupukannya.

BACA JUGA:Ramadan, Bank Indonesia Siapkan Rp2 Triliun

Bukan hanya itu, untuk masyarakat yang memiliki perkebunan kelapa sawit dan karet, dipastikan akan sangat sulit untuk mengeluarkan hasil panennya.

"Kami harap, jembatan kami yang rusak ini segera diperbaiki," harapnya.

Kaur Keuangan Desa Tanjung Aur II Kecamatan Pino Raya, Biksan mengungkapkan, sampai sekarang belum ada perbaikan dari pemerintah atau Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau pihak lain.

Padahal, masyarakatnya sangat butuh fasilitas ini.

Apalagi, tidak ada jalur alternatif yang bisa dilewati petani untuk menjangkau areal pertanian tersebut.

Petani hanya menunggu perhatian pemerintah untuk perbaikan lantai jembatan.

"Jembatan itu statusnya milik daerah, jadi kami (desa) tidak bisa ambil alih perbaikan. Namun, kalau nanti tetap tidak diperbaiki maka kami akan berupaya dengan alat dan bahan seadanya," pungkasnya.

BACA JUGA:Exxon Rencanakan 7 Pengeboran Minyak Lagi Hingga 2025

Salah satu tokoh pemuda Kecamatan Pino Raya, Tri Syahputra Fikri berharap pemerintah daerah cepat melakukan tanggap terhadap kerusakan infrastruktur desa tersebut.

Menurutnya, tidak ada pembangunan yang lebih penting kecuali untuk masyarakat.

Oleh karena itu Pemkab Bengkulu Selatan dituntut untuk segera memperbaiki jembatan gantung di desa tersebut.

Apabila tidak, Fikri mengkhawatirkan perekonomian masyarakat desa menjadi terganggu.

Apalagi pertanian satu-satunya mata pencarian penduduk desa Tanjung Aur II dan sekitarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan