Terpuruk 3 Tahun, Industri Minuman Ringan Tumbuh 5 Persen, Targetkan Kinerja Rebound

PRODUK BERADAPTASI: Deretan minuman ringan di salah satu pusat perbelanjaan ritel modern di Surabaya beberapa waktu lalu. Para pelaku usaha telah beradaptasi agar produk bisa dikonsumsi masyarakat dengan baik. FOTO: DOK/RB--

Di sisi lain, industri makanan dan minuman berkontribusi signifikan terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia serta merupakan salah satu industri penyerap tenaga kerja terbesar. 

Menurut data Kemenperin, tahun lalu mamin berkontribusi 6,55 persen terhadap PDB nasional.

Selain itu, mempekerjakan sekitar 300 ribu pekerja di seluruh rantai pasokan.

BACA JUGA:Tertekan Boikot, Industri Mamin Bertahan Tidak Lakukan PHK

BACA JUGA:Penukaran Uang Lebaran, Bank Indonesia Siapkan Rp197,6 Trilliun

Menilik data Nielsen 2023, kinerja kategori minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) pada 2023 turun drastis untuk seluruh jenis minuman. 

Kontraksi terdalam pada minuman air teh kemasan yang anjlok 11, 9 persen dari 2022 ke 2023.

Mengacu fakta tersebut, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau,

dan Bahan Penyegar Kemenperin Merrijantij Punguan Pintaria menyampaikan bahwa pemerintah terus mendorong pemulihan kinerja industri lewat berbagai program. 

Misalnya, program pameran produk makanan dan minuman di dalam dan luar negeri, restrukturisasi mesin peralatan,

mendorong pemberian berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, super deduction tax, serta mendorong transformasi digital menuju Industri 4.0.

”Kami berharap kinerja industri minuman bisa kembali tumbuh positif seperti sebelum pandemi,” ujarnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan