Diselimuti Kabut Asap, BPBD di Kabupaten Ini Klaim Tidak Ada Kebakaran Hutan

KABUT: Wilayah Kabupaten Kepahiang diselimuti kabut asap sepanjang hari, Kamis (19/10).--

KEPAHIANG – Kabut asap menyelimuti sejumlah wilayah di Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Kabut asap muncul mulai dini hari hingga siang hari.

 

Meski demikian, keberadaan kabut asap ini diklaim Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang bukan muncul karena adanya kebakaran hutan.

 

BACA JUGA:145 Pelamar PPPK TMS

 

Sejauh ini kabut asap belum menganggu aktivitas masyarakat. Namun kabut asap cukup membuat resah warga. Dikhawatirkan kabut asap berkepanjangan akan membuat gangguan pada kesehatan.

 

Keberadaan kabut asap ini sempat dikira warga kabut yang memang biasa menyelimuti Kabupaten Kepahiang. Namun jika kabut, keberadaannya tak berlangsung lama.

 

Sebab saat menjelang siang hari, jika kabut kondisinya sudah kembali normal. Tak hanya itu, kabut juga tak sampai menganggu penciuman dan penglihatan.

 

“Awalnya memang seperti kabut, namun seperti ada bau seperti asap,” terang Romli, salah seorang warga Taba Tebelet, Kecamatan Kepahiang.

 

Dari mana datangnya kabut asap hingga menyelimuti Kabupaten Kepahiang sepanjang hari? Plt Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang, Hendra, ST menerangkan memang ada laporan kebakaran lahan yang terjadi di Kabupaten Kepahiang sepanjang 3 hari terakhir.

 

Namun, tegas dia, laporan kebakaran lahan itu tidak terlalu signifikan. Dalam artian, lahan terindikasi memang sengaja dibakar warga karena untuk membuka kebun.

 

“Memang ada laporan, tapi bukan kebakaran hutan dan lahan dalam skala besar. Setelah kita cek, hanya warga membuka lahan saja,” terang Hendra.

 

BACA JUGA:Dana Pilkada Mukomuko Diakomodir Rp 25,5 Miliar

 

Adapun laporan yang masuk tersebut, mulai dari Bermani Ilir, Temdak, Muara Kemumu hingga Seberang Musi.

 

Disinggung mengenai kemungkinan kabut asap yang terjadi di Kabupaten Kepahiang merupakan dampak asap kebakaran lahan dari wilayah provinsi tetangga, Hendra belum bisa memastikannya.

 

“Apakah kiriman atau tidak, kita tidak bisa memastikan. Yang jelas, kalau disebut kabut asap karena kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kepahiang, rasanya tidak.  Karena itu tadi, dari laporan yang masuk ke kita, kebakaran lahan yang terjadi juga tak signifikan. Rata-rata memang sengaja untuk membuka kebun warga,” papar Hendra.

 

Dari catatan yang ada, kebakaran lahan dalam skala cukup besar terakhir kali terjadi di Kabupaten Kepahiang pada 14 September 2023 malam. Saat itu, kebakaran lahan memakan areal 1,2 hektare di Desa Cinto Mandi, Kecamatan Bermani Ilir.(oce)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan