Bank Indonesia Prediksi Inflasi Bengkulu Terkendali saat Ramadan dan Idulfitri
INFLASI: Bahan pokok yang menjadi penyebab inflasi di Kota Bengkulu. BELA/RB--
KORANRB.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu memprediksi inflasi Provinsi Bengkulu
pada Ramadhan hingga Idulfitri 2024 masih terkendali sesuai dengan rentang target nasional 2,5 plus minus 1 persen.
"Kami memperkirakan memang tekanan inflasi di Ramadhan ini masih cukup tinggi karena ada kenaikan
permintaan, berbagai upaya dimaksimalkan, mudah-mudahan cukup efektif meredam inflasi," tutur Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Gandeng Swasta dalam Pemberangkatan PON
BACA JUGA: Awal April, Disperindag Gelar Pasar Murah, Ini Jadwalnya
Menurut Dhita meskipun terjadi kenaikan inflasi, namun diperkirakan masih berada pada batas atas rentang target inflasi yang telah ditetapkan nasional.
"Masih dalam ekspektasi, tapi pada batas atasnya, sasaran inflasi 2,5 plus minus satu persen, kami akan mencermatinya, angkanya sepertinya masih 3 persen lebih," imbuhnya.
Bank Indonesia yang juga merupakan bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu berharap upaya penyediaan pasar murah yang masif dapat meredam tekanan inflasi provinsi berjuluk Bumi Rafflesia tersebut.
"Mudah-mudahan dengan adanya pasar murah yang masif itu bisa meredam tekanan inflasi agar tidak terlalu tinggi," ujar Dhita.
BACA JUGA:Dewan Sorot Warem Loncor Sumber Jaya, Minta Satpol PP Tegakkan Perda
BACA JUGA:Mobil Bak Terbuka Dilarang Angkut Penumpang saat Lebaran
Seperti diketahui, postur perekonomian Provinsi Bengkulu didominasi oleh sektor konsumsi.
Tingkat konsumsi yang tinggi tentu akan memberikan stimulus bagi perekonomian tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno itu.