Gencarkan Program Siska Kebun Sawit dan Bagi-bagi Bibit Gratis

SAPI: Dilepaskan diperkebunan sawit sehingga memberikan manfaat pada tanaman melalui kotoran yang dihasilkan. FOTO: FIRMANSYAH/RB--

MUKOMUKO, KORANRB.ID – Upaya meningkatkan produktivitas hasil perkebunan dan menjaga cadangan pakan ternak, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Mukomuko tahun ini akan kembali mengembangkan program sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (Siska). 

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas S.Pt mengatakan, seluruh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sudah diminta melakukan inventarisasi potensi di setiap wilayah yang bisa diterapkan sebagai pilot projeck Siska ini.

BACA JUGA:2024, Tanpa Tes CPNS di Kepahiang, Begini Penjelasannya

Juga meminta PPL kembali menyosialisasikan program kepada petani dan pemiliki hewan ternak melalui kelompok-kelompok tani. 

Program Siska ini dinilai sangat menguntungkan petani kelapa sawit dan peternak. 

Karena, baik petani maupun peternak akan sama-sama diuntungkan. Memudah mendapatkan pupuk organik untuk tanaman sawit, dan pemilik ternak mudah mendapatkan pakan untuk ternak.

BACA JUGA: Pemberantasan Korupsi Perlu Aksi Nyata Seluruh Kepala Daerah

“Selama ini sering kita dengar petani sawit mengeluh akibat mahalnya harga pupuk. Sehingga berdampak tanaman sawit terlambat dilakukan pemupukan. Begitu juga dengan peternak, mengeluh susahnya mendapatkan pakan ternak akibat tidak adanya padang gembala,” kata Pitriyani.

Masih menurut Pitriyani, nantinya lahan perkebunan sawit akan menyediakan pakan untuk ternak berupa rumput, bungkil inti sawit, pelepah, daun, tandan kosong, serta serat perasan buah kelapa sawit.

Sedangkan keberadaan ternak sapi berpotensi memberikan dampak positif sebagai penghasil kotoran yang dapat digunakan sebagai pupuk organik dan membantu penyiangan gulma. 

BACA JUGA:Pohon Mati Ancam Keselamatan Pengguna Jalan, Penanaman Kembali Tunggu Pemangkasan

Tentunya, perkebunan kelapa sawit yang dapat diterapkan program Siska ini bila usianya sudah di atas empat tahun, agar tidak merusak batang sawit jika masih di usia muda.

“Untuk Mukomuko ini sangat mudah ditemukan kebun kelapa sawit dan ternak sapi milik masyarakat. Maka dari itu kami sangat optimis program ini dapat direalisasikan pada tahun ini, melalui kelompok tani yang ada, dan kami juga berharap dukungan dari semua pihak untuk peningkatan produktivitas perkebunan dan peternakan ini,”ujarnya.

Lanjutnya, selain program ini juga dapat membantu permasalahan hewan ternak sapi yang dilepasliarkan oleh pemiliknya sehingga dapat menyebabkan terjadinya konflik dan menyebabkan kecelakaan lalulintas. Serta juga dapat menghindari dari berbagai ancaman penyakit hewan ternak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan