HET Naik Rp13.100 Per Kg, Antisipasi Beras SPHP Melonjak Lebih Tinggi di Bengkulu

BERAS: Saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp13.100 per kilogram (Kg) dari sebelumnya berada pada harga Rp 11.500 per Kg. ABDI/RB--

KORANRB.ID - Harga StabilisasI Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) merangkak naik, hal tersebut lantaran beberapa daerah di Provinsi Bengkulu terkena dampak cuaca buruk hingga bencana alam. 

Akibat bencana alam seperti banjir dan lainnya, membuat para petani mengalami kerugian dikarenakan gagal panen. 

Diketahui, saat ini Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp13.100 per kilogram (Kg) dari sebelumnya berada pada harga Rp 11.500 per Kg. 

''Pada beberapa daerah banyak menghasilkan beras, itu terkena musibah banjir dan ada gagal panen. Tapi Insyaallah stok beras kita aman,'' sampai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Forita Ramadhani Wati. 

BACA JUGA:Dinsos Kota Bengkulu Terima Persediaan Kondisi Darurat Senilai Rp1,5 Miliar dari Kemensos RI, Apa Saja? Ini Ri

BACA JUGA:Sering Salah Kaprah, Ini Fungsi Lampu Hazard Sebenarnya

Forita juga menerangkan, meskipun saat ini beras SPHP mengalami kenaikan, namun pihaknya akan tetap berusaha untuk melakukan penyetabilan harga termasuk harga pokok lainnya. 

Dan perlu diketahui, bahwa kenaikan harga beras SPHP, telah mulai sejak 1 Mei 2024.

Kenaikan harga beras SPHP per 1 Mei 2024 sesuai dengan surat yang disampaikan Badan Pangan Nasional Nomor 142/TS/02.02/4/2024 tertanggal 29 April 2024 tentang Penugasan SPHP tahun 2024. Adapun kebijakan tersebut berlaku mulai 1 Mei 2024.

''Nanti akan kita monitor terus bersama Bulog sebagai pengendali terhadap distributor di beberapa tempat yang ada di kabupaten maupun kota Bengkulu," ucap Forita. 

BACA JUGA:7 Penyebab Jalan Aspal Mudah Rusak, Salah Satunya Karena Korupsi?

BACA JUGA:472 Mahasiswa UMB Diwisuda Periode Mei 2024

Selain menjanjikan akan menyetabilkan harga. Saat ini, Forita juga akan mencari langkah yang dapat mengantisipasi melonjaknya harga beras SPHP semakin tinggi.

''Kita upayakan kenaikan harga ini agar tidak melonjak naik lagi nanti. Dan untuk Provinsi Bengkulu sendiri saat ini kenaikannya masih dianggap normal,'' sampai Forita.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan