Presiden Palestina Titip Pesan untuk Amerika Lewat Jokowi

Presiden Joko Widodo bertemu Presiden Palestina, Mahmoud Abbas--ist/rb

JAKARTA, KORANRB.ID – Lawatan Presiden Joko Widodo di Arab Saudi banyak membahas soal konflik Palestina dan Israel. Selain mengikuti konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Jokowi juga melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa pemimpin negara.

 

Kemarin (12/11) Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan persnya menjelaskan rencana awalnya akan dilakukan dua KTT secara terpisah. Yakni KTT liga Arab dan KTT OKI. “Namun untuk memberikan pesan yang kuat kepada dunia maka diputuskan bahwa kedua KTT tersebut digabung pelaksanaannya menjadi join summit,” ucapnya.

BACA JUGA:Temui Joe Biden, Jokowi Tegaskan Dukungan untuk Palestina

 

Retno menyebut Presiden Jokowi merupakan salah satu pemimpin dunia yang langsung menyampaikan akan hadir. Padahal undangan cukup mendadak, yakni pada 6 November lalu. Alasannya KTT ini dinilai penting untuk menunjukkan soliditas negara-negara OKI.

 

“Dan untuk menemukan upaya tambahan agar kekejaman Israel kepada Palestina segera diselesaikan,” kata Retno.

BACA JUGA:ROHIMIN: Haram Gunakan Produk Israel, MUI Bengkulu Ajak, Dukung Palestina

 

Dalam kesempatan itu, Jokowi mencontohkan kekejaman Israel. Yakni dengan menyerang RS Indonesia di Palestina. Sehingga rumah sakit ini kehabisan bahan bakar dan tidak maksimal dalam melayani korban perang.Jokowi dalam KTT tersebut menyampaikan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian situasi di Gaza. Kepala Negara juga memberi saran konkrit, yakni gencatan senjata harus segera dilakukan.

 

“Alasan Israel untuk self defense tidak dapat diterima. Ini merupaka colletive punishment,” kata Retno.

BACA JUGA:50 Truk Bantuan untuk Korban Perang di Gaza, Terima 22 Mahasiswa Palestina untuk Belajar

 

Selain itu Jokowi juga mengusulkan bantuan kemanusiaan harus diperluas. Negara yang tergabung dalam OKI harus mengusulkan penyaluran bantuan yang dapat terprediksi. Jokowi juga menyatakan Indonesia sudah memberikan bantuan. “Presiden mendesak semua pihak menghormati hukum humaniter internasional,” katanya.

 

Hukum ini  sering kali juga disebut sebagai hukum konflik bersenjata yang mencakup Konvensi Jenewa dan Konvensi Den Haag beserta perjanjian-perjanjian, yurisprudensi, dan hukum kebiasaan internasional yang mengikutinya.Usulan Jokowi yang ketiga adalah OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang dilakukan. Contohnya mendesak diberikan akses kepada indepent international commission of inquiry on the accupied  Palestine territory yang dibentu dewan HAM PBB.

BACA JUGA:Aksi Damai Bela Palestina Diikuti Lebih dari 2 Juta Peserta

 

“Keempat OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai demi terwujudnya two state solution,” kata Retno.

 

Jokowi menolak one state solution karena Palestina akan dirugikan. Dalam hal ini, Indonesia siap berkontribusi dalam proses perdamaian Palestina. Retno menyatakan Palestina juga titip pesan kepada Amerika Serikat pada saat pertemuan dengan Presiden Joe Biden. Pesan itu dititipkan ketika ada pertemuan bilateral. Pada hari ini (13/11) Jokowi direncakan bertemu dengan Biden. Namun Retno tidak menjelaskan pesan apa yang dititipkan.  Di sela-sela KTT, Presiden melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. Dalam pertemuan tersebut, kedua Presiden sepakat akan terus bekerja sama menyelesaikan masalah Gaza. Termasuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam mewujudkan perdamaian. 

 

Selain itu, Jokowi menekankan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan. Dia juga menyebut OKI harus mendesak gencatan senjata segera dilakukan, menyuarakan dimulainya jeda kemanusiaan. "Dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman, predictable, sustainable, dan menjangkau seluruh warga," imbuhnya.

 

Kedua pemimpin juga menyebut bahwa Turki dan Indonesia aktif untuk terus mencoba berkontribusi pada penyelesaian masalah di Gaza. Selain itu,  keduanya juga membahas penguatan kerja sama bilateral dan sepakat untuk mengintensifkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement  (IT-CEPA) sehingga dapat diselesaikan pada tahun 2024.Pertemuan bilateral lainnya dilakukan dnegan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Tujuan pertemuan ini juga sama, yakni kemerdekaan Palestina.

 

"Kami mendukung upaya King Abdullah mendorong perlunya terobosan politik bagi dimulainya proses perdamaian menuju kemerdekaan Palestina," ujar Jokowi setelah pertemuan.

BACA JUGA:Aksi Damai Bela Palestina Diikuti Lebih dari 2 Juta Peserta

 

Jokowi menyebut bahwa Indonesia dan Yordania memiliki posisi yang sama dalam perjuangkan kemerdekaan Palestina berdasarkan solusi dua negara. Menurutnya, Yordania merupakan custodian situs suci agama Islam dan Kristen di Yerusalem. Indonesia merupakan salah satu co-sponsor Resolusi Majelis Umum PBB yang disahkan 27 Oktober lalu di New York.

 

"Pemindahpaksaan warga Palestina harus ditolak,” ungkapnya.

 

Pada kesempatan itu, Jokowi juga sempat bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Dia kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mendukung Palestina.

 

"Indonesia berkomitmen mendukung Palestina secara optimal dan konkret. Kekerasan harus segera dihentikan,” katanya.Dia juga mengungkapkan kesedihanya dengan kondisi kemanusiaan di Gaza dan intimidasi yang terus terjadi terhadap warga sipil Palestina di Tepi Barat.

BACA JUGA:Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan ke Palestina

 

"Tindakan keji ini adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan," ungkapnya.

 

Jokowi pun bersyukur bahwa bantuan kemamusiaan dari Indonesia mulai dikirimkan ke Gaza. Dia juga meminta Presiden Abbas menyampaikan apa yang bisa dibantu oleh Indonesia. Pada kesempatan itu, Abbas menyampaikan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang secara konsisten terus mendukung perjuangan bangsa Palestina. Untuk itu, dia sangat menghargai dukungan tersebut.

 

“Terima kasih atas bantuan kemanusiaan Indonesia untuk warga Palestina di Gaza,” tutur Abas.  Selesai KTT Luar Biasa OKI di Arab Saudi, rombongan bertolak menuju Amerika Serikat (AS). Presiden dan rombongan lepas landas dari Bandara Internasional King Khalid sekitar pukul 09.40 waktu setempat. (lyn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan