'Banyak Omong' Merupakan Gangguan Mental? Simak Penjelasannya

'Banyak Omong' Merupakan Gangguan Mental? Simak Penjelasannya--Pixabay

KORANRB.ID – Mungkin dalam kehidupan kita sering menemui teman atau rekanan yang terlalu banyak berbicara alias banyak omong.

Bahkan terkadang pada situasi dan kondisi tertentu, berinteraksi dengan orang yang banyak omong ini bisa memicu emosi dalam berbagai bentuk.

Namun sebelum kamu terlalu jauh emosi, kamu perlu tahu dulu bahwa sikap banyak omong merupakan salah satu gangguan mental.

Berbicara atau ngomong merupakan salah satu cara utama manusia berkomunikasi dan mengekspresikan diri.

BACA JUGA:UPDATE: Harga Emas Batangan Antam Terbaru di Pegadaian, Senin 10 Juni 2024

BACA JUGA:Merinding! Suami Wanita Muda Gantung Diri di Kepahiang Sudah Meninggal 1 Bulan Lalu, Ceritanya Bikin Haru

Namun, ketika seseorang berbicara secara berlebihan atau tidak bisa berhenti berbicara, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan mental tertentu.

Fenomena ini dikenal dalam dunia medis sebagai "logorea" atau "verbal fluency disorder," dan bisa terkait dengan berbagai kondisi psikologis dan neurologis. 

Logorea, juga dikenal sebagai verbomania, adalah kondisi di mana seseorang berbicara secara berlebihan dan terus-menerus, sering kali dengan kecepatan tinggi dan dengan sedikit atau tanpa dorongan dari orang lain.

Orang dengan logorea cenderung berbicara tanpa henti dan sulit untuk dihentikan atau diganggu.

BACA JUGA:Segera Rasakan 10 Manfaat Kesehatan ini Setelah Minum Wedang Jahe

BACA JUGA:Geger! Wanita Muda Sedang Mengandung Gantung Diri di Kepahiang

Pembicaraan mereka mungkin tidak selalu relevan dengan topik, dan sering kali mereka melompat dari satu topik ke topik lainnya tanpa ada hubungan yang jelas.

Logorea dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan mental dan neurologis. Beberapa penyebab umum meliputi:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan