Dalam 2 Hari, Festival Tabut Hasilkan 8 Ton Sampah
TUMPUKAN: Sampah yang dikumpulkan para pedagang di dalam kawasan festival Tabut 2024.--WEST JER TOURINDO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Festival Tabut 2024 benar-benar membius warga Provinsi Bengkulu.
Ribuan warga memadati lokasi Festival Tabut yang dibuka Sabtu 6 Juli 2024 malam oleh Gubernur Bengkulu.
Festival tabut juga menjadi pusat perputaran ekonomi baru di Kota Bengkulu dalam 8 hari kedepan.
Banyak pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) membuka stand di area bazar festival tabut tersebut.
BACA JUGA:Ikan Musiman! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Teri yang Belum Banyak Diketahui
Dari aktivitas di lokasi festival tabut tersebut juga menghasilkan tumpukan sampah.
Bahkan baru 2 hari penyelenggaraan festival tabut sampah yang dihasilkan mencapai 8 ton.
Event organized (EO) yang dikontrak oleh Pemprov Bengkulu harus membayar Rp1,7 juta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Sebakul.
"Kita kenakan tarif sesuai peraturan daerah (Perda) berlaku. Jadi dikenakan Rp1,7 juta per hari dengan masa kerja kami tetapkan 13 hari, mulai dari H-1 Festival Tabut hingga H+2 Tabut," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu Drs. Riduan, S.IP, M.Si Riduan.
BACA JUGA:Bingung Kantong Jebol Beli Perlengkapan Sekolah Anak di Tahun Ajaran Baru, Ikuti 5 Tips Ini
Ia menyampaikan, biaya Rp1,7 juta tersebut diperuntukkan untuk personel yang mengangkut sampah, sedangkan untuk mengumpulkan atau menyapu sampah-sampah di kawasan festival tabut harus disediakan pihak EO.
“Kita hanya mengangkut untuk pengondisian sampah di lapangan itu tim dari EO,” terang Riduan.
Dengan demikian untuk menjadi perhatian semuanya jika di area festival tabut 2024 banyak sampah berserakan itu bukan tugas DLH kota, pasalnya teknis itu sudah dipegang oleh EO.
Namun, jika pihak ketiga tersebut menggunakan jasa penyapu jalan dari DLH Kota Bengkulu maka harus membayar uang lembur kepada petugas penyapu jalan.