Nataru, Inflasi Bengkulu Diprediksi Capai 3,9 Persen

BELA/RB PASAR MURAH: Salah satu giat pasar murah gelaran TPID Provinsi Bengkulu sebagai upaya pengendalian inflasi.--

BENGKULU, KORANRB.ID - Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu memprediksi terjadi kenaikan angka inflansi di Bengkulu pada saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Terbilang tinggi, diprediksi mencapai 3,9 persen.

Kepala KPW BI Provinsi Bengkulu, Darjana, mengatakan pada Oktober ini, seperti yang sudah dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, angka inflasi Bengkulu meningkat, dari 2,4 persen pada bulan September lalu menjadi 2,8 persen di Oktober ini. 

Kenaikkan semakin tinggi di akhir tahun ini. "Harapan kita kenaikan tidak tembus diangka 3,9 persen itu,’’ ujar Darjana.

BACA JUGA: Beras Tak Kunjung Turun, Disprerindag Buka Galeri Bulog di Pasar Panorama

Karena itu Darjana berharap pengendalian dengan berbagai upaya terus dilakukan agar nilai inflasi di Provinsi Bengkulu tidak terlalu melonjak. Baik itu oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) maupun dari BI sendiri sebagai pengendalian inflasi secara nasional. 

"Kita bisa melakukan pengendalian inflasi pangan. Karena nilai inflasi pangan itu bisa menahan kenaikan inflasi di akhir tahun,’’ sarannya. 

Sementara pada Pemilu mendatang, Darjana mengatakan sudah dibentuk Organisasi Masyarakat (Ormas) Lembaga Non-Pemerintah Pendukung Rumah Tangga (LNPRD). 

BACA JUGA: Pemprov Usulkan KUR PMI di Bank Bengkulu

Tugasnya meningkatkan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) yang akan membuat usaha seperti halnya menciptakan kaos, brosur, dan lainnya. "Harapannya sesuai musiman yakni Tw 4, PDRB Bengkulu akan relatif meningkat," ucapnya. 

Sementara, untuk beras yang terus meningkat saat ini Darjana mengungkapkan pihaknya akan berupaya dalam penyediaan pasokan melalui berbagai hal. Seperti, melakukan operasi pasar murah sehingga. Tetapi, untuk konsumsi rokok ia sangat mengimbau untuk membatasi.

 

"Penggunaan rokok agar dibatasi, supaya anggaran rumah tangga yang relatif tinggi itu diutamakan yang lebih prioritas seperti pangan, beras, dan lainnya," tutupnya. (bil)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan