Aplikasi Lalin Ternak Dimasifkan Cegah Penularan Penyakit Ngorok, Transaksi Harus Izin Serta Bukti Vaksin
TERNAK: Hewan ternak tengah dilepaskan di ruang terbuka di Kelurahan Surabaya, Kota Bengkulu. FOTO: IST--
KORANRB.ID – Penyebaran septicaemia epizootica (se) atau penyakit ngorok yang menyerang hewan ternak sapi dan kerbau semakin cepat.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu perketat lalu lintas jual beli ternak dengan memasifkan penggunaan aplikasi lalu lintas (Lalin) Ternak.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi Lalin Ternak diketahui dalam beberapa waktu lalu telah diintensifkan.
Dan sebelumnya, digunakan untuk memantau penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti hewan-hewan ternak di Bengkulu beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:4 November 2024 Rapat Konsinyering, Penetapan Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai
BACA JUGA:58 Gudang Distributor Diawasi Disperindag, 15 Belum Kantongi Perizinan Diminta Buat TDG Lewat OSS
“Saat ini pemerintah lebih berhati-hati, untuk memindahkan ternak dari satu wilayah ke wilayah lain,” ungkap Syarkawi, Kamis, 31 Oktober 2024.
Lebih lanjut, apabila terdapat masyarakat yang ingin menjual atau transaksi pada ternaknya, maka harus mengajukan permohonan dari pemerintah daerah yang dituju melalui aplikasi Lalin Ternak.
“Harus ada izin dulu, merangkap persyaratan termasuk bukti vaksinasi hewan ternak baik itu unggas maupun ternak lainnya,” beber Syarkawi.
Sebagaimana diketahui, penyakit ngorok telah menyerang 5 daerah, yakni Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu Utara dan Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Tingkatkan Manfaat KIA, Dukcapil Kota Bengkulu Gandeng Kolam Renang Panda
BACA JUGA:Anggaran Pembangunan SPAM-Kobema Terserap 92 Persen
Sedangkan untuk jumlah ternak yang terjangkit penyakit ngorok terbanyak terjadi di Bengkulu Selatan, terdiri dari kerbau 467 ekor, sapi bali 100 ekor dan sapi brahman 99 ekor dan sapi biasa 215 ekor.
Dan yang dimusnahkan, sebanyak 373 ternak, terdiri dari 294 kerbau, 39 sapi biasa dan 40 sapi bali. Kemudian di Kabupaten Kaur sebanyak 15 kerbau telah dimusnahkan.