Benarkah Kuku dan Rambut Tetap Tumbuh Meski Sudah Mati? Ini Penjelasannya

Saat mendengar cerita tentang apa yang terjadi setelah seseorang meninggal, ada beberapa mitos yang cukup populer dan sering dibahas. --Abdi/rb

KORANRB.ID - Saat mendengar cerita tentang apa yang terjadi setelah seseorang meninggal, ada beberapa mitos yang cukup populer dan sering dibahas. 

Salah satunya adalah keyakinan bahwa kuku dan rambut manusia terus tumbuh meskipun tubuh sudah mati. 

Mitos ini telah lama menjadi bagian dari cerita dan kisah-kisah yang kita dengar, tetapi apakah benar bahwa rambut dan kuku benar-benar tumbuh setelah kematian.

Disini Koranrb.id akan membahas lebih dalam tentang apa yang terjadi pada tubuh manusia setelah meninggal, termasuk apa yang terjadi pada rambut dan kuku, serta penjelasan di balik fenomena ini.

Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang apa yang terjadi setelah kematian, penting untuk memahami bagaimana pertumbuhan kuku dan rambut terjadi pada manusia yang masih hidup. 

Kuku terbuat dari keratin, protein keras yang juga membentuk rambut. 

BACA JUGA:Apa Itu Kaos Bootleg? Samakah Dengan Barang KW? Berikut Penjelasannya

BACA JUGA:Pasca Kebakaran, TPI Kahyapu Enggano Dipastikan Aktif Kembali Akhir Tahun ini

Kuku dan rambut tumbuh dari dasar masing-masing, yaitu dari matriks kuku yang terletak di bawah kulit di sekitar kuku, dan dari folikel rambut yang tertanam dalam kulit kepala.

Kuku tumbuh sekitar 3-4 milimeter per bulan, sementara rambut manusia rata-rata tumbuh sekitar 1-1,5 sentimeter per bulan. Pertumbuhan ini terjadi karena adanya suplai oksigen dan nutrisi dari darah yang mengalir melalui tubuh. 

Dengan kata lain, kuku dan rambut memerlukan metabolisme aktif serta suplai darah yang baik untuk terus tumbuh.

Ketika seseorang meninggal, berbagai proses biokimia mulai terjadi, termasuk berhentinya aliran darah dan berhentinya suplai oksigen ke seluruh jaringan tubuh. 

Salah satu tanda paling awal dari kematian adalah hilangnya sirkulasi darah, yang menyebabkan tubuh mulai kehilangan suhu dan kaku proses yang dikenal sebagai rigor mortis. 

Karena sirkulasi berhenti, tubuh manusia tidak lagi memproduksi energi, dan proses metabolisme seluler berhenti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan