Korsel Berminat Bangun Tol Bawah Laut di IKN
IKN: Aktivitas pembangunan di Ibu Kota Nusantara pada pertengahan Juli 2023. Korsel menjadi lima besar negara investor asing yang menanamkan modalnya pada proyek IKN. FOTO: JPG/RB --
KORANRB.ID – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan investasi tetap masuk untuk IKN. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono menuturkan, masuknya penanaman modal itu berasal dari investor domestik maupun investor asing.
Agung memerinci, dari 323 letter of intent (LoI) yang diteken dengan berbagai mitra, 45 persen di antaranya berasal dari asing. Salah satu yang masuk dan menyatakan minatnya untuk berinvestasi ke IKN adalah Korea Selatan (Korsel).
’’Korea masuk dalam top five setelah Singapura, Jepang, Tiongkok, dan Malaysia,’’ ujarnya pada diskusi Foreign Policy Community of Indonesia di Jakarta, Senin (11/12).
BACA JUGA:Lagi, Produk UMKM Bengkulu Tembus Pasar Internasional
Dia menjelaskan, perusahaan Korsel tersebut antara lain Korea Land & Housing Corporation (LH), LX International, LG CNS, Samsung C&T, serta Shinhan Sekuritas Indonesia.
Menurut dia, Negeri Ginseng itu memiliki minat besar pada tiga sektor di IKN. Yakni, smart city, perumahan, dan konektivitas infrastruktur. Bahkan, telah menyatakan keinginan untuk berpartisipasi membangun tol bawah laut di IKN Nusantara.
Perusahaan Daewoo Engineering & Construction akan bekerja sama dengan BUMN Hutama Karya untuk menggarapnya. Proyek senilai Rp 10 triliun itu sedang memasuki tahap feasibility study.
’’Sekarang kita membangun tol yang membuat waktu tempuh dari Balikpapan ke IKN sekitar 50 menit. Nah, kalau nanti tol bawah laut sudah jadi, waktu tempuhnya bisa 30 menitan,’’ jelas mantan Dirut PT Transjakarta itu.
BACA JUGA:Pemilih Lansia di Kota Bengkulu Capai 28.010 Jiwa
Agung melanjutkan, pemerintah tak ingin asal-asalan menggarap proyek IKN. Karena itu, OIKN melakukan studi dan seleksi bagi para investor yang masuk.
Dia menambahkan, Hyundai Motor Groupyang juga telah meneken MoU dengan OIKN untuk membangun ekosistem mobilitas advanced air mobility (AAM). Dengan mengandalkan teknologi canggih di masa depan, inovasi itu akan menggunakan mobil terbang atau taksi terbang yang mampu mengangkut beberapa orang sekaligus dan tanpa awak.
Pihaknya pun terus mengajak calon-calon investor potensial untuk mengunjungi IKN. Dengan begitu, mereka bisa melihat langsung apa saja potensi yang mampu dikembangkan.
’’Kami ajak untuk datang dan lihat sendiri. Tidak hanya pemerintah saja, tapi para wisatawan juga. Mereka harus lihat. Kalau sudah begitu, mereka pasti akan lebih tertarik,’’ katanya.(dee/c6/dio)