Banjir dan Longsor Bikin Petani di Lebong Merana, Panen Terancam Gagal
IST RATA: Pondok milik warga Desa Talang Donok 1 yang ambruk disapu longsor. --
TUBEI, KORANRB.ID - Hujan deras menyelimuti Kabupaten Lebong Senin (1/1) lalu memicu terjadinya bencana banjir dan tanah longsor. Tidak hanya mengakibatkan putus total jalur lintas Lebong-Rejang Lebong di Kecamatan Rimbo Pengadang, banjir juga menyapu belasan hektare lahan sawah dan kebun di Kecamatan Topos yang membuat petani merana dibayangi gagal panen.
Persisnya di Desa Talang Donok dan Desa Talang Donok 1, Kecamatan Topos yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Kebun dan areal persawahan di 2 desa itu terdampak bencana alam.
BACA JUGA: Minta Desa Proaktif Bangun Jamban
Selain itu, banjir dan longsor juga memporakporandakan pondok milik Erwan (45), warga Desa Talang Donok 1. Namun tidak ada korban luka maupun jowa di balik bencana alam itu. Belum diketahui persis nilai kerugian yang dialami para korban.
''Kami masih melakukan pendataan, yang jelas lahan sawah yang disapu banjir dan longsor itu semuanya sudah ditanami padi,'' kata Camat Topos, Zerli, SH.
BACA JUGA: Hiburan Malam Buka Lewat dari Pukul 00.00, Pemkab BS Jatuhkan Sanksi
Sementara Bupati Lebong, Kopli Ansori memastikan Pemkab Lebong akan memberikan penggantian kerugian kepada pemilik sawah terdampak banjir dan longsor. Namun terbatas untuk lahan sawah yang sudah pasti gagal panen.
''Saya minta pihak kecamatan dan BPBD (badan penanggulangan bencana daerah, red) mendata para korban terdampak banjir dan longsor. Pastikan estimasi kerugiannya untuk ditindak lanjuti,'' kata Bupati.(sca)