Asal Mula Nama Desa Tanjung Eran di BS, Berawal dari Beras yang Tiba-tiba Ada di Dapur

Penamaan Desa Tanjung Eran di Bengkulu Selatan dipercaya berawal dari kisah dapur warga yang tiba-tiba ada beras. (Foto: Rio/KORANRB.ID)--

KORANRB.ID - Ada cerita menarik di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Ada sebuah desa di Kecamatan Pino bernama desa Tanjung Eran. 

Saat ini Desa Tanjung Eran memiliki tiga dusun yakni Dusun Mandi Angin sebagai tempat pemerintahan desa, lalu dusun Karang Indah dan dusun Rantau Tenang. 

BACA JUGA:Asal Mula Nama Kepahiang, Kini jadi Kabupaten Hasil Pemekaran di Provinsi Bengkulu

Desa Tanjung Eran ini memiliki histori yang sedikit berbeda dengan desa-desa lain yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Meskipun cerita tidak di tulis dibuka atau dokumen, namun sebagian besar masyarakat desa percaya dengan sejarah desa dan cerita-cerita para orang tua di Desa Tanjung Eran. 

Menurut cerita, nama desa Tanjung Eran, sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Sayangnya hingga sampai saat ini tidak ada naskah atau tulisan yang menguatkan sejarah nama Desa Tanjung Eran. Kendati demikian, dari cerita para tetua desa, nama desa Tanjung Eran diambil dari cerita warga desa saat itu. 

BACA JUGA:Asal Mula Misteri Tumbal Kepala Manusia untuk Proyek Jembatan

Data tahun atau bukti lengkap yang menyebut desa Tanjung Eran tidak ada. Namun berdasarkan cerita mulut-ke mulut sejarahwan Desa Tanjung Eran, cerita desa ini cukup menarik. Zaman dahulu di daerah pingiran sungai Manna Bengkulu Selatan tepatnya lebih kurang 300 meter, ada sekelompok warga yang tinggal dan dalam kondisi yang sangat miskin. 

Dan pada suatu hari menjelang salat Magrib salah satu keluarga di desa Tanjung Eran (nama saat ini red) kedatangan tamu.  Tamu ini adalah seorang nenek tua yang tidak tahu dari mana asalnya, lalu menumpang untuk menginap di rumah warga karena kondisi sudah malam. 

BACA JUGA:Nama Ibukota Bengkulu Tengah Berasal dari Sebuah Batu, Begini Ceritanya

Oleh tuan rumah pun tamu dipersilahkan untuk masuk dan menginap di rumah warga tersebut. Pada malam harinya tidak ada cerita mengenai tamu ataupun tuan rumah, hingga saat waktu salat Subuh nenek tersebut berpamitan untuk meneruskan perjalananya. 

Oleh tuan rumah (sang istri menurut cerita red) mulai kebingungan. Sebab keluarga ini merupakan keluarga yang sangat miskin untuk makan hari itu sudah tidak ada lagi beras untuk dimasak dan dimakan. Dan menurut cerita berulang kali keluarga yang ditumpangi nenek tua tersebut sangat-sangat miskin. 

BACA JUGA:Sejarah Nama Kabupaten Seluma dari Kata Siluman, Ibukota Tais Nama Pemberian Maharaja Sakti

Dalam  kondisi bingung sang istri tetap membuka tempat beras untuk meyakinkan diri bahwa beras memang telah benar-benar telah habis. Kemudian sang istri begitu membuka tempat beras di dapur dan betapa terkejutnya sang istri melihat tempat beras yang semula kosong tapi tiba-tiba terisi penuh dengan beras. 

Melihat kejadian itu, keluarga yang ditumpangi nenek tua tadi sangat heran. Bahkan kejadian tersebut diceritakan oleh tuan rumah dengan tetangga saat itu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan