Asal-Usul Hingga Tradisi Suku Tengger, Salah Satunya Upacara Kasada

SUKU TENGGER: Dataran tinggi pegunungan Tengger, Bromo dan Semeru yang terletak di Jawa Timur, adalah tempat yang di tinggali oleh suku Tengger. (Tangkapan layar google maps/ koranrb.id)--

KORANRB.ID- Suku ini berdiam di Pulau Jawa dan sekaligus menjadi salah satu kelompok etnis yang mewarnai keragaman masyarakat wilayah Indonesia. Dataran tinggi pegunungan Tengger, Bromo dan Semeru yang terletak di Jawa Timur, adalah tempat yang di tinggali oleh suku Tengger. Selain itu mereka dikenal dengan berbagai sebutan seperti, wong Brama, orang Bromo ataupun wong Tengger.

BACA JUGA:Ciri Khas Suku Sunda, Sejarah dan Asal-Usul Serta Budayanya

Suku ini tersebar selain tinggal dilereng Tengger, mereka juga menyebar ke berbagai daerah seperti Kabupaten Lumajang, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Malang.

Kata Tengger berasal dari bahasa Jawa, secara etimologi arti Tengger dalam bahasa Jawa adalah tegak, diam tanpa bergerak.

BACA JUGA:Asal-usul Suku Jawa Hingga Tradisi Uniknya di Indonesia

Dikutip dari berbagai sumber, ada beberapa teori tentang asal-usul dari suku Tengger ini. Namun demikian masyarakat suku ini percaya jika nenek moyang mereka berasal dari Majapahit.

Pada masa kerajaan Hindu di Pulau Jawa, pegunungan Tengger diakui sebagai tempat suci yang di huni oleh abdi spiritual Sang Hyang Widi Wasa yang disebut sebagai Hulun.

BACA JUGA:Suku-suku di Pulau Jawa, Salah Satunya Suku Tengger, Punya Tradisi Unik

Adanya prasasti Walandhit  pada tahun 851 saka atau tahun 929 Masehi telah membuktikan teori ini telah menceritakan adanya sebuah desa bernama Walandhit di Pegunungan Tengger adalah tempat suci yang dihuni oleh Hyang Hulun atau abdi Tuhan.

Adapun prasasti berikutnya di temukan di Kabupaten Pasuruan yang berangka tahun 1327 saka atau 1405 Masehi.

BACA JUGA:Suku Makassar, Sejarah, Kebudayaan, Adat Istiadat Beserta Keunikannya

Suku Tengger sangat kuat dalam mempertahankan kepercayaannya, bahkan kemunculan Kerajaan Mataram Islam yang memperluas kekuasaannya hingga ke Jawa Timur di awal abad ke-17 tidak mempengaruhi kepecayaan mereka.

Adapun legenda nenek moyang suku Tengger, yang terkait dengan cerita rakyat Rara Anteng dan Jaka Seger.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan