Bisa Hasilkan Rp 45 Ribu/Hari dari Sampah

SAMPAH: Beberapa pemulung terlihat sedang memasukkan sampah plastik ke dalam karung.--Debi/rb

BENGKULU, KORANRB.ID – Aktivitas pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Air Sebakul menjadi salah satu solusi menumpuknya sampah di lokasi itu.

Ada lebih 200 pemulung yang mencari rezeki  di TPA Air Sebakul dari sampah-sampah yang masih bernilai ekonomis. Mereka memungut sampah plastik yang kemudian dijual ke pedagang pengepul. Per kilogram sampah plastik dihargai Rp1.500.

Salah seorang pemulung di TPA Air Sebakul  Weti (35), menjelaskan dalam sehari dia bias mengumpulkan 20-30 kilogram sampah plastik.

Sampah yang telah dikumpulkan itu kemudian setelah banyak, baru pengepul datang membeli sampah plastik itu.

BACA JUGA:Hobi Unik Pelihara Reptil, Rela Rogoh Kocek Jutaan Rupiah 

“Kalau mau bekerja yang lain kan butuh ijazah minimal SMA. Sedangkan kami rata-rata tidak tamat sekolah,” ceritanya.

Bukan hanya warga dari lingkungan sekitar TPA yang memuluh sampah di sana, warga dari luarpun banyak yang datang. Saat ini ada 135 pemuluh dari luar wilayah TPA, sedangkan pemulung yang asli dari lokasi sekitar TPA itu sendiri berjumlah 65 orang. 

Pengawas TPA Air Sebakul, Siti Rahma (30) mengatakan, kondisi ini terkadang membuat ada kecemburuan 

sesama pemulung. Seperi ketika ada bantuan yang datang untuk para pemulung. orang luar dari warga TPA ini tidak banyak nya mereka membawa sanak kerabatnya untuk ikut hadir hanya untuk memdapatkan bantuan sembako yang diberikan di lokasi.

BACA JUGA:2024, Listrik Gratis untuk 1.230 Keluarga

“Setiap kali adanya bantuan yang ingin diberikan kami warga setempat itu sering tidak kebagian. Karena banyaknya pendatang ini, mereka sudah mendapatkan bantuan itu langsung pulang,” kata Siti Rahma.

Sementara itu Ketua RT 23 Kelurahan Sukarami, Gani (44) mengatakan saat ini belum ada keluhan lain dari warga sekitaran TPA mengenai sampah. Walaupun begitu banyaknya gunungan sampah di sana. 

“Tetapi sebagian warga yang tidak jauh dari area setempat itu hanya mengeluhkan bau dari sampah yang ada di TPA itu,” katanya.

Untuk alat berat yang sudah ada di lokasi tersebut baru satu unit excavator, Harapan warga setempat juga ada tambahan satu unit lagi alat berat berupa buldoser, agar lebih mudah untuk mengatur dan menumpukan sampah-sampah di sana.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan