Tujuan Banpol Mencerdaskan Politik Masyarakat

TUBEI, KORANRB.ID - Sepuluh partai politik (parpol) di Kabupaten Lebong diingatkan profesional dalam mengelola dana bantuan politik (banpol). Penggunaannya harus tepat sasaran. Enam puluh persen untuk kegiatan pendidikan politik.

''Hanya empat puluh persen untuk operasional parpol, ingat jangan sampai keliru,'' ujar Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lebong, M Ikhram, S.Sos.

Tujuan utama banpol adalah untuk mencerdaskan politik masyarakat. Intinya masyarakat harus diberikan pendidikan sehingga memahami bagaimana cara berpolitik yang benar sehingga ke depannya bersedia menjadi partisipan politik di setiap perhelatan pesta demokrasi.

BACA JUGA: Rp20 Miliar Disiapkan untuk Keberangkatan Haji

''Sedangkan operasional parpol dimaksudkan memudahkan parpol dalam menjalankan tugas mencerdaskan perpolitikan masyarakat,'' terang Ikhram. 

Jika penggunaannya tidak sesuai, Ikhram pastikan akan berdampak ke penghentian pemberian banpol di tahun selanjutnya. Termasuk rawan dipidana karena akan menjadi temuan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ''Makanya kami kembali mengingatkan soal persentase pemanfaatan banpol,'' ungkap Ikhram. 

BACA JUGA: Jelang Pemilu, Kapolda Beri Arahan Kepada Polres Jajaran

Sementara Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Lebong, H. Mustarani Abidin, SH, M.Si mengatakan, pagu banpol tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Yakni Rp 1 miliar sesuai perhitungan 58.910 suara sah parpol yang mendapatkan kursi di legislatif dalam Pemilu 2019. ''Per suara dihargai Rp 17 ribu,'' jelas Mustarani.

Pemberian banpol itu menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik. Berdasar perolehan suara, Partai Amanat Nasional (PAN) mendapat banpol tertinggi dengan nilai Rp 148 juta sesuai perolehan 8.685 suara. Sedangkan angka terendah dibayarkan kepada Partai Bulan Bintang (PBB) Rp 54 juta sesuai perolehan 3.149 suara.(sca)