Kuota Elpiji 3 Kg 2024 Dikurangi, Totalnya 54.631 MT

KORANRB.ID - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menyampaikan kuota gas elpiji 3 Kilogram (Kg) 2024 untuk Provinsi Bengkulu sebanyak 54.631 Metrik Ton (MT). 

Kuota tersebut menurun 778 MT dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2023, red). Hal tersebut dikatakan Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, Raden Ahmad Denni, SH, MM.

BACA JUGA:Kuota Gas Elpiji 3 Kilogram Belum Pasti

"Surat tentang penyampaian besaran kuota elpiji tabung gas 3 Kg per kabupaten/kota sudah kita terima. Di tahun 2024 ini Provinsi Bengkulu mendapat 54.631 MT, terbagi dalam sepuluh kabupaten/kota," kata Denni.

Ia mengatakan pada 2023 lalu kuota yang diterima oleh Provinsi Bengkulu yakni 55.409 MT. Artinya terjadi penurunan sebesar 778 MT. Mengenai hal itu, pihaknya belum mengetahui pasti alasan penurunan kuota tersebut. 

BACA JUGA:Usul Kuota Gas Elpiji 3 KG Hingga 2.238 MT

"Sedikit terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2023. Kita tidak tahu sebab pastinya. Namun, penurunan ini terjadi karena ada penurunan pemanfaatan oleh masyarakat," terangnya. 

Kuota yang dialokasikan tersebut, dikatakan Denni sudah berdasarkan kajian untuk disalurkan kepada masyarakat. Namun yang pasti, menurutnya penurunan tersebut berdasarkan hasil evaluasi realisasi elpiji 2023. 

BACA JUGA:Data Penerima Subsidi Elpiji Harus Klir

"Ternyata stok yang dibuat untuk tahun 2023 itu tidak habis, maka BPH Migas menetapkan kuota untuk tahun 2024 sedikit menurun," ujarnya.

Denni berpesan agar masyarakat Provinsi Bengkulu tidak khawatir dengan penurunan tersebut. Jika nanti terjadi penurunan di akhir tahun, maka pihak Pemprov akan kembali mengusulkan ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). 

"Seandainya nanti di akhir tahun situasi kondisi tidak memungkinkan, maka ini akan dievaluasi dan akan dipantau. Kalau ini memang kurang, kita akan berkomunikasi dengan BPH Migas, berkenaan untuk dapat ditambah," ujarnya.

BACA JUGA:Jual Elpiji 3 Kg Tanpa KTP Agen Akan Ditutup Pertamina

Dalam penyalurannya untuk tahun ini sedikit lebih ketat karena harus menggunakan KTP atau dokumen identitas lainnya. Hal tersebut dilakukan supaya pendistribusian elpiji  3 gG ini lebih tepat sasaran. Masyarakat harus menunjukan KTP dimana ia berada untuk pembelian elpiji.