Pedagang Tak Tertib Lapak Baru Terbengkalai
SEPI: Tampak lapak pedagang yang telah selesai dibangun sepi tidak ada satupun pedagang yang menempati. (RUSMAN AFRIZAL/RB)--
BINTUHAN, KORANRB.ID - Kesadaran para pedagang Pasar Inpres untuk menempati lapak dagang yang telah dibangun di tahun 2023 yang lalu masih sangat kurang.
Terbukti hingga saat ini, belum ada satupun lapak yang dibangun tersebut ditempati pedagang untuk berjualan.
Padahal tidak sedikit anggaran yang dikucurkan untuk membangun lapak tersebut.
Total sebanyak Rp 2,7 miliar lebih yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 telah dihabiskan untuk membangun lapak yang tidak ditempati oleh para pedagang tersebut.
BACA JUGA:Caleg DPRD Kaur Didominasi Wajah Baru, Golkar Rebut Kursi Ketua DPRD
Para pedagang di Pasar Inpres sendiri lebih memilih berjualan di belakang pasar yakni dilahan milik warga setempat.
Sebab mereka menilai para pengunjung lebih ramai berbelanja disana dibandingkan, di lapak yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kaur melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop UKM) Kaur.
“Kita lebih pilih berjualan disini, karena memang lebih ramai disini dibanding di arah lapak sana,” ucap salah satu pedagang Pasar Inpres tersebut.
Dia juga mengaku untuk berjualan di lahan milik warga ini, mereka juga dipungut biaya. Namun saat dimintai keterangan berapa biaya yang dipungut untuk membayar lapak disana dia enggan menyebutkan.
“Kita disini juga bayar dengan pemilik lahan, jadi tidak ada larangan untuk berjualan disini,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop Endy Yurizar, SP mengatakan bahwa mereka sebelumnya sudah meminta kepada para pedagang untuk segera menempati lapak baru yang telah dibangun.
Hal ini dilakukan juga untuk merapikan pasar Inpres agar tertata dan tidak lagi menggunakan lahan milik warga tersebut.
“Kita sudah imbau, tapi para pedagang juga belum mau menempati. Untuk diketahui pasar Inpres ini juga dikelola oleh pihak ketiga, kita hanya menerima PAD," terang Endy.