Terpuruknya Nilai Tukar Rupiah Untungkan 3 Komoditas Ekspor di Bengkulu

TAMBANG: Kegiatan pengambilan batu bara di salah satu kawasan pertambangan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Foto: Jeri Yasprianto/RB--

KORANRB.ID - NILAI tukar mata uang rupiah atas dolar AS masih melemah. Diperkirakan tetap berada di level Rp16.000 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Selasa 16 April 2024.

Data Google Finance, rupiah pertama kali menyentuh level Rp16.000 pada perdagangan Rabu 10 April 2024. 

Sebelumnya pada awal pekan Lebaran Idul Fitri, Senin 8 April 24, rupiah masih berada di level Rp15.913 per dolar AS. 

Melemahnya nilai tukar rupiah di Lebaran ini dimungkinkan perdagangan domestik sedang libur. 

BACA JUGA:Pilgub Bengkulu 2024, Meriani Akui Terima Banyak Komunikasi dari Politikus 'Gajah'

Pada perdagangan terakhir jelang libur Lebaran, yakni Jumat 5 April 2024), rupiah ditutup menguat 44 poin atau 0,28% ke Rp15.848 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terpantau naik 0,11% ke level 104,010.

Kondisi terburuk juga pernah dialami rupiah di periode April 2020. Tepatnya pada 3 April 2020, nilai tukar rupiah terpuruk di Rp16.300 per dolar AS. 

Namun ditengah keterpurukan nilai tukar rupiah atas dolar AS saat ini ada beberapa komoditas ekspor mendapat keuntungan dari pelemahan ini.


KOMODITAS EKSPOR: Tandan buah segar kelapa sawit sebelum diolah menjadi CPO. Foto: Firmansyah/RB--

Tiga diantaranya merupakan komoditas andalan Provinsi Bengkulu, yakni batu bara, Crude Palm Oil (CPO) atau minyak mentah kelapa sawit dan kopi. 

BACA JUGA:Helmi Hasan Bidik 3 Tokoh Jadi Pendamping di Pilgub Bengkulu 2024

Paling berpeluang besar mendapat keuntungan besar dari situasi melemahnya nilai tukar rupiah  adalah Perusahaan pertambangan batu bara dan CPO.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor penambangan batu bara dan pengelohan kelapa sawit menjadi CPO, umumnya memperoleh pendapatan dalam mata uang dolar AS. Sementara beban pengeluarannya dalam mata uang rupiah.

Otomatis bila dikonversikan antara pendapatan mereka dalam mata uang dolar AS dengan pengeluaran mereka untuk biaya operasional umumnya dan pembayaran upah pekerja dalam mata uang rupiah, maka keuntungan Perusahaan-perusahaan tersebut jauh meningkat. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan