Konflik Buaya dengan Warga di Sungai Selagan Raya Mukomuko, 2 Tahun 2 Nyawa Melayang
RAMAI: Warga mendatangi rumah korban Ide (26) warga desa Tanah Harapan yang meninggal diterkam buaya, Senin, 15 April 2024. FIRMANSYAH/RB--
KORANRB.ID – Konflik buaya dan warga di Sungai Selagan Raya Kecamatan Kota Mukomuko kembali terjadi.
Senin, 15 April 2024, satu korban meninggal dunia usai diterkam buaya di Sungai Selagan Raya.
Berdasakan informasi yang dihimpun RB, konflik buaya dan warga di Sungai Selagan Raya pernah terjadi 21 Februari 2022 silam.
Warga desa Tanah bernama Rekah Sabri (65) meninggal dunia setelah diterkam buaya saat tengah menyelam mencari lokan.
BACA JUGA:Warga Meninggal Diterkam Buaya, BKSDA Diminta Jangan Tutup Mata
BACA JUGA:Sanksi ASN Mukomuko Tambah Libur, Ini Kata Sekda
Atas kejadian tersebut BKSDA Bengkulu pernah memasang perangkap untuk melakukan evakuasi buaya dari Sungai Selagan.
Setelah beberapa tahun tidak memakan korban, kemarin 15 April 2024, kembali terjadi konflik antara buaya dan warga.
Nahas menimpa Ide (26) warga desa Tanah Harapan yang juga pencari lokan di sungai meninggal di tempat.
Berkaitan kembali jatuhnya korban jiwa saat ini juga beredar isu dimasyarakat jika tidak ada langkah konkrit dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko terkait konflik hewan buas ini masyarakat akan melaksanakan aksi demo.
BACA JUGA:Maksimalkan PAD, Pajak 2 Pelaksana Jalan Inpres di Mukomuko Disorot, Uji Petik Segera Dilakukan
BACA JUGA:Ditinggal Lebaran, Rumah Toke Sawit Ipuh Hangus Terbakar, Diduga Ini Penyebabnya
“Kalau korban meninggal diterkam buaya di Sungai Selagan khusunya di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko ini sudah 2 kali, dan dulu juga pernah dipasang perangkap, namun tetap saja terjadi serangan buaya ini.
Kemungkinan besar buaya ini lebih dari satu kelompok yang satu kelompoknya terdiri dari 3 hingga lima ekor buaya.