BACA JUGA:Selain Turunkan Berat Badan dan Pulihkan DBD, Ini 5 Manfaat Jus Jambu Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Gawat! Sudah Ada 70 Kasus DBD, Dinkes Kaur Lakukan Ini
Menurunnya angka suspek DBD di Provinsi Bengkulu ini, menurut Redhwan artinya semakin tinggi kesadaran masyarakat dalam melaksanakan kebersihan lingkungan.
Meski begitu, ia tetap mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan mengajak instansi terkait dan masyarakat Bengkulu untuk tetap berpartisipasi menurunkan angka DBD di Provinsi Bengkulu.
"Kita harap seluruh instansi dan masyarakat untuk tetap berpartisipasi melaksanakan kegiatan kebersihan lingkungan.
Terutama dalam kegiatan 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur)," jelasnya.
BACA JUGA:Fogging Bukan Solusi Cegah Penyebaran DBD, Begini Penjelasannya
BACA JUGA: Ancaman DBD Meningkat di Bengkulu, Ini Daerah Tertinggi
Perlu dikhawatirkan, meskipun kasus DBD saat ini landai, tidak menutup kemungkinan akan kembali terjadi kenaikan kasus kembali.
"Makanya dalam menjaga kebersihan dengan gerakan 3 M itu harus dilakukan terus-menerus," ungkapnya.
Sejauh ini, wilayah yang membahayakan karena kasus DBD sama seperti minggu-minggu sebelumnya, yakni Lebong, Seluma, dan Bengkulu Selatan dengan posisi terbanyak saat ini.
Untuk mengantisipasi hal itu, pemerintah sudah melakukan persiapan-persiapan di lapangan, salah satunya menyediakan fasilitas kesehatan.
BACA JUGA:139 Warga Kota Bengkulu Diserang DBD, 2 Orang Meninggal Dunia
"Di lapangan kita juga selalu meminta masyarakat yang mengalami indikasi panas yang tinggi, segera memeriksakan diri di fasilitas kesehatan yang ada," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA., sudah memperingatkan masyarakat Bengkulu untuk tetap waspada terhadap penyebaran penyakit DBD.
Bahkan, pada saat rapat akhir menjelang Idul Fitri 2024, dirinya juga sudah meminta Dinas Kesehatan untuk membuat pengumuman terkait dengan wabah DBD ini.