2.021 Warga Bengkulu Terindikasi DBD, 7 Meninggal Dunia, Wilayah Penyebaran Tertinggi Kabupaten Ini

Rabu 17 Apr 2024 - 21:03 WIB
Reporter : Bella Wilianti
Editor : Riky Dwi Putra

"Kami minta agar Puskesmas memberikan pengumuman kepada masyarakat agr keliling di wilayah kerja masing-masing untuk langkah-langkah pencegahan atau tindakan kalau ada ditemukan kasus DBD," ujar Rohidin.

Ia juga menekankan pentingnya tindakan cepat jika ada kasus DBD yang terdeteksi. 

Untuk itu, setiap Puskesmas tidak boleh diam atas fenomena DBD.

Tidak hanya melakukan tindakan pengobatan namun juga pencegahannya.

Seperti melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Jika ditemukan segera lakukan tindakan dengan mendapatkan fasilitas kesehatan," katanya. 

Ia mengingatkan kepada seluruh pelayan kesehatan di Bengkulu untuk wajib melayani pasien BPJS.

Hal ini karena Bengkulu telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) 99,98 persen.

"Setiap pelayanan kesehatan, wajib melayani BPJS, karena Bengkulu sudah UHC 99,98 persen," tegas Rohidin.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Ruslian, peningkatan kasus DBD ini bisanya disebabkan oleh faktor cuaca, terutama pola panas dan hujan yang memicu perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD. 

Dikatakannya, pihak Dinkes telah melakukan langkah-langkah pencegahan dengan melalui puskesmas yang dilengkapi dengan tenaga supervisi. 

Jika terdapat laporan kasus positif DBD dari masyarakat, puskesmas akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi.

Jika diperlukan, akan dilakukan fogging di area sekitar 100 meter dari rumah yang terkena dampak.

"Upaya-upaya ini diharapkan dapat mengendalikan penyebaran DBD di Provinsi Bengkulu dan mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya pada kesehatan masyarakat," demikian Ruslian. (**)

 

Kategori :