KORANRB.ID – Rencana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu mengubah sampah pelastik
menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas melebihi BBM jenis Pertamax akan direalisasikan 2024 ini.
Pasalnya pengelolaan sampah menjadi alternatif untuk penanganan sampah, sehingga membutukan inovasi baru untuk mewujudkan hal tersebut.
Hal ini tersebut sejalan dengan adanya kerjasama Swiss Green Projects, antara Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dengan investor dari Swiss.
BACA JUGA:19 Pejabat Eselon II Pemkot Bengkulu Ikuti Uji Kompetensi
BACA JUGA:330 CJH KOta Bengkulu Siap Berangkat, Catat Tanggal Penempatan dan Tes Kesehatan
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan beracun (B3) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bengkulu, Rusman Effendy, S.STP, MM mengungkapkan
untuk melakukan pengelolaan sampah, DLH melakukan inovasi baru dengan mengolah sampah plastik yang tak bisa diuraikan menjadi bahan yang lebih berguna lagi.
“Mencari inovasi baru untuk mengendalikan sampah yang menumpuk,” jelas Rusman.
Pengelolaan sampah plastik yang dilakukan DLH dengan cara memproses sampah plastik menjadi bahan bakar yang bisa digunakan zat mineralnya.
BACA JUGA:2 Titik Jalan Ambles Akibat Banjir Lebong, Gubernur: Tim PUPR Sudah Diturunkan
BACA JUGA:Pedagang Pantai Panjang Ditata, 52 Auning Ditambah, Segini Anggarannya
Memproses bahan bakar dari plastik ini inovasi dari Swiss. Maka pihak Pemkot Bengkulu akan bekerja sama dengan Swis kemudian nantinya mereka akan mengajari dan melatih untuk pengolahan inovasi baru tersebut.
“Alokasinya memang tahun ini dan pihak Swiss sudah menyambut baik kerja sama ini,” ungkapnya.
Dan saat ini DLH sedang menunggu surat dari Swis untuk datang dan mempelajari inovasi tersebut setelah itu inovasi tersebut akan di terapkan di kota Bengkulu.